Menyesal Sekarang atau Nanti
Ada beberapa fakta menarik tentang orang-orang yang berusia di atas 50 tahun. Diantaranya adalah, orang yang di masa mudanya hanya mengejar harta, kedudukan dan kemewahan saja, ternyata di masa tuanya hidup dengan menderita. Selain itu, banyak orang tua yang menyesal dengan masa mudanya, bukan karena apa-apa yang telah mereka lakukan, tapi menyesal tentang apa-apa yang tidak mereka lakukan di usia muda.
Hal ini membuat saya merenung. Jika memang benar demikian, maka jangan sampai kita menyesal nanti di usia tua. Menyesal karena bekerja di tempat yang salah, menyesal karena hanya mengejar uang, menyesal karena jauh dari keluarga. Lebih baik kita menyesal saat ini, ketika kita masih muda atau berjiwa muda. Karena kita bisa cepat kembali dan berpindah jalur untuk segera memperbaiki hidup. Akan tetapi jika tenaga sudah jauh berkurang, pandangan mata mulai kabur, pendengaran pun tak lagi sensitif, jangankan memperbaiki nasib, merawat diri saja belum tentu bisa kita lakukan sendiri.
Waktu terus berjalan, dan waktu tak mungkin bisa berhenti. Kecuali hidup kitalah yang berhenti. Kita selalu sering berandai-andai, bila waktu bisa kembali. Namun apa yang disebut dengan “andai” adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Jadi jangan berharap waktu yang kembali bisa terwujud.