BLOG

Workaholic

Ada budaya baru yang saya pelajari di Jepang, bukan tentang seni zen, bukan tentang sakura, hanami maupun onigiri yang ada dalam bento, namun adalah budaya kerja masyarakatnya yang terkenal workaholic atau gila kerja. Di Indonesia, rata-rata jam kerja dimulai dari pukul 8 pagi hingga jam 4 sore. Sekitar 7 hingga 8 jam, namun di Jepang jam kerja bisa antara 12 hingga 14 jam. Dan yang luar biasa, mereka bekerja benar-benar bekerja, tak ada lagi ngobrol, ngegosip, nonton tivi maupun bercakap-cakap yang tiada guna. Masing-masing individu asyik sendiri dengan aktifitas tupoksinya sendiri.

Memang ada plus minusnya. Positifnya, waktu bekerja di Jepang benar-benar efektif. Waktu sangat berharga. Dan hampir setiap pekerja mampu menghasilkan karya dan mengeluarkan potensi terbaik. Dan, hasilnya bisa kita lihat sendiri, jalanan bersih, bangunan rapi, tata kota indah, administrasi detail serta lengkap. Itu semua terjadi karena setiap pekerja punya tanggung jawab yang tinggi terhadap tugasnya masing-masing. Dan, di Jepang, setiap profesi dihargai tinggi. Tidak ada beda antara profesor yang bertitel panjang, dengan penyapu di jalan. Jika salah satu melakukan aktifitasnya, yang lain menghargainya.

Negatifnya, tingkat stress di Jepang sangat tinggi. Tekanan pekerjaan, target, dan tanggung jawab sangat besar. Sesuai dengan gaji pegawainya. yang rata-rata di atas 170.000 yen, atau sekitar 17 hingga 18 juta rupiah. Hehe.. pantes saja Pak, kerjanya bagus, wong gajinya tinggi. Eit, tunggu dulu, pejabat negeri kita gajinya juga tinggi, tapi tetap saja kerjanya ga efektif, jika ada rapat paripurna, tanda tangan presensi penuh, tapi banyak kursi dewan yang kosong melompong. Jadi bukan masalah gaji, namun pemahaman tentang pekerjaan yang sesungguhnya.

Ya, apapun itu mungkin kita menyebut Jepang sebagai negeri yang workaholic, tapi  menurut saya, jika mau benar-benar bekerja, seperti itulah hakikinya. Jangan main-main, jangan banyak buang waktu, harus punya tanggung jawab tinggi dan target tinggi, sehingga kita bisa mengeluarkan potensi terbaik. Apalagi kita bangsa yang beragama, bekerja adalah ibadah dengan balasan yang tinggi di sisi Tuhan. Semoga ini jadi renungan, sehingga kita dan negeri Indonesia bisa jauh lebih baik.

Salam Amazing.

TAGS > , , , , , , , , , , ,

Post a comment