BLOG

Terapi Senyuman

Ketika Isam Naoki, putra saya jatuh sakit, wajahnya berubah pucat. Buah hati saya yang suka tersenyum dan tertawa ini, wajahnya berubah muram. Tak tampak ada senyuman. Sesekali suara rintihannya terdengar seraya menahan sakit dan panas tubuhnya yang meninggi. Disini saya benar-benar memahami arti hilangnya sebuah senyuman.

Ketika Isam Naoki tersenyum, rasa lelah saya ketika pulang mengisi training pupus sudah. Terganti oleh semangat baru dan keinginan untuk bermain dengannya. Ya, senyuman bisa membangkitkan semangat. Jika istri saya tersenyum, rasa cinta saya padanya makin bertambah. Tak tahu kenapa, walaupun sebuah senyuman adalah hal yang mudah dilakukan.

Ternyata sesuatu yang ringan itu bisa berdampak besar. Coba saja, Anda tidak tersenyum seharian pada teman, saudara, orang tua dan orang di sekitar Anda. Pasti mereka jadi tidak simpati dan antipati pada Anda. Hubungan Anda dengan orang lain akan terganggu. Bahkan bisa jadi jika Anda lakukan di tempat kerja, atasan dan bawahan Anda tidak akan lagi menghiraukan apa kata Anda.

Senyuman bisa meluluhkan hati seseorang. Dengan senyuman pula, kebencian bisa luntur dan berganti dengan persaudaraan. Maka tak heran, dalam agama saya, senyuman adalah ibadah. Dengan tersenyum pula, Anda bisa meringankan beban kehidupan. Tidak percaya? Coba lakukan hal sederhana yang saya tulis berikut, karena inilah yang selalu saya lakukan ketika saya merasa ada beban yang berat.

Coba sekarang tutup mata Anda. Hirup napas dalam-dalam. Konsentrasi. Bayangkan Anda berada di pantai yang indah. Dimana buih-buih ombak  menerpa kaki Anda. Anda bisa merasakan pasir yang lembut menyentuh ujung-ujung kaki. Halus.

Bayangkan di depan Anda ada orang tua Anda, pasangan hidup Anda, putra-putri Anda. Mereka berdiri di depan Anda. Memandang wajah Anda dengan tersenyum. Wajah mereka menampakkan harapan yang besar pada Anda.  Mereka yakin bahwa Anda bisa sukses. Mereka yakin bahwa masalah yang Anda hadapi tidak akan membuat Anda terus jatuh, namun Anda akan mampu berdiri lagi.

Satu-persatu mereka mengatakan, “Aku yakin padamu…kamu bisa.”

Sekarang buka mata Anda, hirup napas dalam-dalam, hembuskan perlahan dan tersenyumlah. Berdirilah di depan kaca dan katakan, “Aku bisa sukses!”

Jika Anda masih merasa beban masih berat, cobalah berulang-ulang terapi diri di atas. Dan biasakan tersenyum pada siapa saja dengan tulus.

Salam Amazing.

TAGS > , , , , , , , , ,

  • deasy indriani

    Bagi saya senyum, acapkali menjadi sulit, terlebih saat hati gundah.

    Reply
    • Dhony Firmansyah

      Mbak Deasy, hidup dan masalah adl dua hal yg tak terpisahkan. Silakan baca tulisan sy yg lain, insya Allah bermanfaat utk memperingan masalah kita.

      Reply

Post a comment