BLOG

Sidik Jari dan Bakat

Sidik jari merupakan hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Struktur sidik jari manusia sangat khas, selalu sama sejak lahir hingga meninggal. Identik dengan kornea mata yang tidak pernah berubah mulai bayi hingga menutup mata.

Banyak riset yang menyebutkan bahwa bakat seseorang bisa diketahui melalui sidik jari. Bahkan riset statistik dari sejumlah psikolog menyebut bahwa sidik jari erat kaitannya dengan perkembangan otak. Otak mana yang paling berkembang, disanalah letak potensi dan bakat manusia.

Memang setiap penelitian memiliki kelemahan. Termasuk penelitian tentang sidik jari dan potensi yang terkuak melalui struktur sidik jari manusia. Bagi saya, mengetahui potensi diri memang penting. Ibarat tahu bagian mana dari pisau yang telah tajam. Kita hanya tinggal rutin mengasahnya dan merawat supaya tidak mudah berkarat.

Lalu, bagaimana dengan kita, yang ternyata setelah melakukan tes sidik jari, apa yang kita lakukan saat ini, profesi yang kita tekuni sekarang bukanlah bakat dan potensi kita? Ingat, mengetahui bakat ataupun potensi diri bukanlah syarat mutlak kesuksesan kita. Tapi kesuksesan terjadi karena kita selalu mengasah potensi, baik yang merupakan bakat alami, maupun tidak. Ketika makin diasah, batu pun bisa tajam. Kertas pun bisa melukai tangan hingga mengeluarkan darah. Meski awalnya tidak berpotensi melukai.

Riset sidik jari hanya mempermudah langkah Anda untuk menemukan bagian otak mana dari diri Anda yang paling berkembang. Dengan mengetahui bagian otak yang paling maju, Anda tinggal mengikuti pola kerja otak tersebut. Sehingga kesuksesan mudah diraih. Namun bagi Anda yang tidak tahu ataupun tidak sesuai dengan analisa sidik jari, kesuksesan tetap bisa Anda peroleh. Dengan terus belajar, melakukan apa yang Anda sukai serta menghasilkan.

Tentang ini saya teringat mata kuliah genetika yang menyebut,  FENOTIP = 20% GENOTIP + 80% LINGKUNGAN.

Artinya, penampakan Anda ditentukan oleh 20% genotip dan 80%  lingkungan. Bakat alami termasuk di dalam genotip. Pengaruhnya hanya 20%. Sebaliknya, lingkungan berdampak besar pada kesuksesan Anda. Orang yang rajin pun ketika berada di lingkungan yang malas, maka akan ikut terbawa menjadi lesu dan tidak bersemangat.

Jadi kesuksesan bukan semata-mata dari analisa sidik jari, namun sejauh mana Anda mengasah diri.

Salam Pemenang Kehidupan.

TAGS > , , , , , , , , , , ,

Post a comment