
Selama di Jepang, Aku Mendua
By Istikumayati
Berstatus sebagai mahasiswa asing di 2 universitas itu ada plus minusnya. Saat ini saya tercatat mengikuti program Teacher Training (TT) di Universitas Aichi of Education (UAE). Tapi sebelum benar-benar terjun untuk research di UAE, saya harus mengikuti program pembekalan bhs Jepang selama 6 bulan di Nagoya University (NU). Anggap saja, saya mahasiswa titipan di NU. Jadi, mendua gitu ya, hehe…. Ya mahasiswa NU tapi juga mahasiswa UAE.
Yang mengalami duo-status seperti saya, biasanya adalah program TT di Shiga Univ, Naruto Univ, Osaka Univ of Edu etc. Kami, harus menjalani program bahasa Jepang di kampus lain. Tidak seperti Hiroshima Univ, dan bbrp kampus lain, dimana tempat belajar bahasa Jepangnya jadi satu dengan tempat reaearch-nya.
Oke, kita lanjut ke plus-nya dulu.
Plus yang pertama, tentu pengalaman hidup dan study di 2 universitas semakin banyak. Perbedaan system, bertambahnya teman, bahkan pengalaman hidup di 2 kota sangat banyak.
Yang kedua, lebih lama tinggal di asrama, berarti biaya untuk dormitory lebih murah. Ada peraturan untuk mahasiswa asing diperbolehkan tinggal di asrama selama 6bulan atau 1 tahun. Nah, setelahnya, kita harus sewa apartemen umum sendiri, yang harganya bisa 2 kali (atau lebih) dari harga di asrama. Saya bisa tinggal di asrama NU selama 6 bulan dan 1 tahun di asrama AUE. Berarti saya bisa full tinggal di asrama selama program TT.
Nah, minusnya. Hehe… Pertama, karena tinggal di 2 kota, tentu kesibukan pindahan barang dan administrasi di ward office akan mewarnai perjalanan kita. Untuk pindahan kependudukan di ward office, Alhamdulillah bukan sebuah momok. Pegawai ward office di Jepang sudah disiapkan untuk full bantu kita. Sangat dipermudah, bahkan meski kita tidak bisa bahasa Jepang. Kita akan dituntun mengisi form dari A sampai Z. Pindahan barang ini yang mungkin agak ribet, kalau tidak punya mobil.
Yang kedua, tentu ketika tiba di univ kedua nanti, bakal ada tahap adaptasi baru lagi. Meski tidak terlalu jauh sih perbedaannya.