Sejauh Mana Kita Bersyukur?
Apa makna syukur? Bagi saya, syukur adalah berterima kasih kepada siapapun yang memberikan sesuatu yang berharga bagi kita. Baik berupa harta benda, inspirasi, motivasi, ilmu dan sebagainya. Namun sejujurnya, berterima kasih saja, tidaklah cukup. Karena semua orang bisa mengucap terima kasih. Bahkan orang yang kita benci pun sanggup mengatakannya.
Mengapa tidak cukup? Ya, terima kasih bukan hanya ucapan, namun butuh pembuktian. ya, bukti nyata yang kita tunjukkan bahwa kita benar-benar bersyukur dan berterima kasih. Kita harus menjadikan pemberian itu bermakna, dan mengoptimalkan esensi pemberian tersebut dalam hidup kita. Misal bila berupa harta benda, selalu kita pergunakan dengan baik, dirawat dan dijaga. Bila inspirasi dan motivasi, maka pelaksanaannya diwujudkan dengan aksi nyata.
Anda yang saat ini memiliki pekerjaan tentu menginginkan gaji yang lebih besar dari sebelumnya. Namun sebelum kesana, apakah selama ini gaji yang kita miliki benar-benar kita gunakan dengan optimal? Sudahkah kita bersedekah, berbagi pada yang memerlukan? Atau kita hanya sekedar menggunakan gaji untuk memenuhi kebutuhan individu semata.
Anda yang mempunyai kedudukan di perusahaan, tentu ingin memiliki jabatan yang lebih tinggi. Namun apakah selama ini jabatan yang kita miliki telah kita syukuri? Sudahkah kita “tepo seliro” dengan bawahan. Sudahkah kita menghargai hasil kerja orang lain? Sejauh mana kita bersyukur?
Nah, jika belum, bisa jadi Tuhan mengingatkan kita untuk lebih mensyukuri nikmat-Nya. Pekerjaan, gaji yang cukup, kedudukan yang mumpuni, maupun kasih sayang keluarga, adalah beberapa hal yang patut kita syukuri dengan memberikan yang terbaik.
Tuhan pun sudah berjanji, bahwa siapapun yang mensyukuri nikmat-Nya, sesungguhnya akan dilipatgandakan kebahagiaan dan rezeki untuknya. Apakah kita ingin rezeki kita berlipat ganda? Maka, mulai hari ini optimalkan apa yang telah kita peroleh.
Salam Amazing.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=Yy4QFwDPb9o]
Klik gambar untuk memperbesarnya.
