Sang Ahli Riset
Seorang profesor sedang meneliti dimana letak telinga seekor belalang. Karena rasa penasarannya yang memuncak akibat tidak tampaknya organ telinga pada tubuh serangga.
Seekor belalang pun ditangkap dari alam liar, dan diperlakukan seperti halnya peneliti yang lain. Dia pun mulai menentukan variabel respon, variabel bebas, variabel terikat dan sebagainya. Dia pun membiasakan belalang untuk melompat ketika sang belalang diperdengarkan suara lonceng. Dan belalang itu pun terbiasa melompat setelah mendengar lonceng dari sang profesor.
Sampai suatu saat percobaannya terhadap belalang pun dimulai. Sambil diamati oleh ahli peneliti yang lain.
Sang profesor pun membunyikan lonceng, belalang pun melompat. Dia bunyikan lagi, belalang kembali melompat dan bunyikan lagi, belalang pun kembali melompat.
Peneliti lain kemudian mengatakan, “Coba putuskan kaki belakang belalang yang panjang.” Akhirnya kaki belalang itupun diputus.
