BLOG

Profesionalisme dan Keluarga

Seminggu sudah saya berada di Indonesia dalam rangkaian inhouse dan workshop publik Amazing Slide Presentation, pelatihan slide presentasi powerpoint dan keynote pertama dan terbaik di Indonesia. Setelah 4 hari inhouse di Balai Kesehatan Penerbangan, Balhatpen Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Jakarta pada tanggal 24 hingga 27 Februari, dilanjut dengan workshop publik Amazing Slide Presentation for Mac, di Grand Sahid Jakarta. Alhamdulillah keduanya berjalan baik. Testimoni positif dan kerja sama berkelanjutan pun terjalin. Di sisi lain, rasa kangen saya dengan keluarga yang jauh di Kariya-shi, Jepang, mulai muncul. Ya, ini antara profesionalisme dan keluarga.

Profesionalisme adalah memberi yang terbaik dimanapun kita berada. Sebagai trainer slide presentasi, saya memahami benar hal ini. Di dunia kerja, klien kami berani membayar mahal untuk memperoleh sharing ilmu slide presentasi. Maka adalah sebuah kewajiban memberi yang terbaik bagi mereka, mulai dari materi, tools, sharing hingga purna jual. Jangan sampai klien kita merasa kecewa dengan materi seadanya, apalagi copas dari milik orang lain. Mereka sudah menghargai tinggi, maka kita pun wajib memberi yang setara bahkan lebih. Kemarin, di Balai Kesehatan Penerbangan dan Grand Sahid, itulah yang saya lakukan. Mencoba memberi yang terbaik.

Sebagai seorang suami dan ayah, saya pun terkadang mengalami dilema antara profesionalisme dan keluarga. Saya merasa keduanya adalah hal yang bertentangan padahal sejatinya tidak demikian. Bukan hanya dalam profesi kita dituntut profesional, di keluarga pun seorang ayah dan suami wajib bersifat profesional, yaitu memberi yang terbaik untuk keluarga.

Tersenyum saya saat melihat foto putra saya Naoki tertidur pulas kecapekan setelah bermain. Tertegun diri saya, ketika saya tidak bisa menghadiri upacara kelulusan istri saya di Aichi University of Education. Meleleh air mata saya saat saya melihat putri saya Mbak Nada Kumiko mengenakan baju kelulusan TK-nya. Ingin diri ini memeluk mereka semua. Rasa kangen saya  pun kian meninggi. Namun saya sadar, keberadaan saya di Indonesia pun untuk mereka. Keluarga berharap saya bisa memberi nafkah yang terbaik untuk mereka. Itulah pesan istri saya, yang membuat saya tetap bersemangat dalam berkarya dan bekerja.

Setiap malam saya selalu mengontak istri saya, menanyakan keadaan dirinya dan dua buah hati. Lega rasanya jika tahu mereka sehat dan baik-baik saja. Semoga setelah inhouse Bank Indonesia (3 & 4 Maret 2015) dan BNI Life (5, 6, dan 7 Maret 2015), saya bisa kembali ke negeri sakura untuk berkumpul lagi dengan keluarga. Mohon doanya ya istriku. Mohon doanya ya anak-anakku. Doakan Abi bisa memberi yang terbaik untuk klien dan keluarga. I love you all.

Antara profesionalitas dan keluarga, akhirnya saya tahu dua hal ini bisa berjalan beriringan.

Salam Amazing.

Amazing Slide Presentation Nagoya, Jepang, 22 Februari 2015.

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment