BLOG

Pribadi Hebat Berkelas Dunia

Oleh: Istikumayati

Hari ini (Ahad, 4 Nopember 2012), aku dan suamiku diundang mengisi sebuah training motivasi bertajuk ke-Jepangan dalam rangkaian acara “Japan Pop Culture” di Unesa, Surabaya. Judul seminar motivasi kami adalah 素晴らしい人になろう (Menjadi Pribadi Hebat Berkelas Dunia). Ini bukan duet pertama kali. Sebelumnya kami pernah tampil duet di Masjid Al-Falah, di SDIT Al-Uswah dan di Kampus Ubaya. Namun, kali ini aku merasa lebih dapet passion di training motivasi tgl 4 November 2012 kemarin. Off course, karena motivasi kami giring ke arah Jepang, yang memang menjadi bidangku.

Untuk menjadi pribadi HEBAT maka seseorang harus berusaha supaya bisa expert/ahli di bidangnya. So, menguasai bidang/profesi ini wajib ya. Gimana caranya? Ada sebuah teori 20:80. Maksudnya 20% kesuksesan itu ditentukan dari impian kita. Semakin tinggi impian, maka kita akan semakin termovasi untuk memperdalam bidang/profesi kita. Lalu bagaimana supaya usaha kita bisa genap 100%, 80 persen sisanya harus kita fokuskan waktu, pikiran, tenaga untuk mencapai impian kita.

Sedangkan 80% langkah menuju sukses itu sangat dipengaruhi 3 lingkaran di sekitar kita. Apa saja? Yang pertama, lingkaran keluarga, lingkaran sekolah dan lingkaran lingkungan. Maka jika ingin jadi pribadi hebat, maka kondisikan antara impian dan dan ketiga lingkaran tersebut untuk makin mempercepat kesuksesan.

Apakah menjadi pribadi hebat / expert saja cukup? Tidak!

Bukankah banyak orang hebat / ekspert, harta melimpah, kedudukan tinggi, namun hidupnya tidak tenteram, masa tuanya menderita, bahkan menghadapi ajal dengan ironis. Contohnya saja artis yang meninggal karena over dosis (ga perlulah kusebut namanya, entar bisa ngalahin infotainment hehe..). Maka supaya hidup kita sukses sekaligus bisa tenteram, nyaman, maka kita pun kudu jadi orang yang bermanfaat. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menyebar energi positif, di mana pun kita berada.

Setelah seminar ada yang bertanya secara pribadi pada saya, “Bukannya kita ga boleh bermimpi yang terlalu tinggi? Ntar kalo ndak terwujud, kita bisa jatuh. Jatuh….kan sakit.” Mungkin pikirnya, kalo impiannya hanya setinggi kursi, jatuh ke lantai ga sakit kali ya? Hehe…

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment