Pray for Palestine
Saya mengerti, pagi ini masing-masing pribadi kita sedang berjuang menuju kesuksesan, menjemput impian dan mencari nafkah. Namun pagi ini saya mencoba mengetuk nurani Anda, saya ingin Anda berbagi untuk sahabat-sahabat kita yang sedang teraniaya di jalur Gaza. Jika saat ini kita masih mampu merencanakan besok mau makan apa, besok mau meeting dimana, besok rekreasi kemana, berbeda halnya dengan mereka. Jangankan memikirkan kesuksesan dan masa depan, mereka tidak tahu apakah besok mereka masih hidup atau tidak. Jangan-jangan, besok mereka sudah syahid terkena roket tentara zionis israel.
Saya bukan pemerhati politik. Saya pun juga bukan ahli sejarah, yang mampu menguak lembar demi lembar pertikaian Palestina israel. Namun yang saya tahu, negeri Palestina kian lama kian menyusut dengan pendudukan negara israel. Kondisi Palestina pun memprihatinkan dengan instalasi listrik, air dan internet yang dikendalikan israel. Pertempuran antara tentara israel dengan apa yang mereka sebut dengan pejuang hamas, berjalan tak seimbang. Batu lawan peluru. Tubuh manusia melawan tank. Bahkan tak terhitung sudah jumlah korban penduduk sipil Palestina.
Betapa sedihnya saya membaca sejumlah berita luar yang menyebut, bahwa korban sipil, wanita dan anak-anak yang jatuh adalah akibat pejuang Palestina menjadikan mereka sebagai tameng hidup untuk berlindung dari serangan israel. Atau israel menyerang Palestina sebagai aksi mempertahankan diri. Jika memang demikian, lalu mengapa israel terus menggerus tanah Palestina untuk dijadikan pemukiman? Mengapa seringkali yang dibombardir israel adalah kantor media, rumah sakit, apartemen warga sipil dan bahkan sekolah? Apakah masuk akal tentara israel yang sudah dilatih militer melawan warga sipil Palestina disebut mempertahankan diri? Apakah logis alasan mempertahankan diri dengan membombardir kota Gaza dari darat, laut, dan udara? Persenjataan mana yang lebih canggih, mutakhir, didukung milyaran dollar?
Okelah, masalah Palestina dan israel memang tak akan habis dibahas, namun sekarang apa yang bisa kita lakukan? Khususnya untuk Palestina dan rakyat sipil disana? Sudah seharusnya kita sebagai manusia terketuk pintu hatinya, untuk membantu mereka apapun yang kita bisa. Dalam kapasitas sebagai rakyat sipil, saya pun akan membantu sesuai kemampuan saya. Dan seharusnya negeri ini juga membantu Palestina sesuai kapasitasnya sebagai negara.
Bila rakyat yang terluka maka medis bantuannya. Jika infrastruktur yang hancur, maka dana dan material yang harus dikucurkan. Namun itu semua tidak akan pernah selesai jika tentara israel terus menyerang, maka solusinya serangan harus dihentikan. Dengan apa? Tentu saja tentara lawan tentara. Negara lawan negara, bukan negara lawan masyarakat sipil.