Pola Pikir dan Kepribadian
Nabi pernah bersabda, “…Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah al qalb”.[HR. Bukhari dan Muslim].
Al Qalb memiliki makna yang musytarak (lebih dari satu) ada yang mengatakan hati, ada pula yang menyebut pola pikir. Yang dimaksud hati disini bukan hati dalam arti fisik / liver, namun hati dalam arti cara berpikir manusia.
Pola pikir manusia adalah pangkal segala tindak-tanduk manusia. Apa yang ada di dalam pola pikir ataupun hati manusia membentuk bagaimana pribadi manusia.
Berbicara tentang hal ini, saya pernah membaca buku The Hidden Message in Water karya Dr. Masaru Emoto. Beliau mengadakan penelitian tentang air murni dari mata air di pulau Honshu.
Pada awalnya, air tersebut didoakan dengan tata cara agama Shinto. Kemudian didinginkan minus 70 derajat celcius, dihangatkan minus 20 derajat celcius, dan difoto di bawah mikroskop elektron dengan kecepatan tinggi. Hasilnya, air tersebut membentuk kristal yang indah.
Air tersebut kemudian diberi perlakuan yang berbeda. Beliau menggunakan musik, ucapan, tulisan, gambar serta video. Kristal air yang diberi perlakuan dengan kata-kata yang indah seperti “terima kasih”, “cinta”, “penghargaan” dan “cantik” menunjukkan bentuk yang sangat indah.
Sedangkan kristal air yang diberi perlakuan dengan kata-kata yang buruk seperti, “bodoh”, “membunuh”, dan “muak”, menunjukkan bentuk kristal yang buruk, atau bahkan tak mampu membentuk kristal air.
Dr. Masaru Emoto berkesimpulan, bahwa air mampu mendengar, melihat dan merasakan keadaan di sekelilingnya. Kemudian air itu mampu memberi respon hal-hal positif dan negatif di sekitarnya. Saya seorang biolog, saya termasuk orang yang percaya hasil penelitian itu, dan memang penelitian D. Masaru Emoto terbukti secara ilmiah.