Pesan dari Totsumenkyo
Hampir setiap hari saya pergi untuk belajar bisnis di kota lain. Melewati jalan-jalan di Jepang dan menikmati suasananya. Salah satu hal menarik di jalan-jalan kota Jepang adalah kondisinya yang serba teratur dan tertib. Selain faktor pengguna jalan, rambu-rambu lalu lintas yang lengkap dan jelas menjadi penentu sistem jalan. Tanpa adanya rambu, jalanan akan sangat berbahaya. Oleh karena itu rambu harus dibuat sejelas mungkin dengan memberikan satu rambu satu pesan saja. Persis seperti seharusnya sebuah slide presentasi. Tidak lebih.
Dari banyaknya rambu yang saya temui, ada satu yang jarang saya lihat di Indonesia. Rambu tersebut adalah cermin cembung atau totsumenkyo (凸面鏡). Cermin ini biasanya diletakkan di tikungan tajam, pertigaan maupun perempatan jalan. Dimana pengendara susah untuk menengok langsung kondisi jalan di sebelah kiri atau kanan yang akan dia lalui. Keberadaan totsumenkyo sangat membantu pemakai jalan untuk mengendara dengan aman.
Cermin tersebut dibuat dengan ukuran diameter yang besar, sehingga pantulannya bisa dilihat dari jarak sekitar 30 meter. Dari sinilah pengendara memutuskan akan lanjut atau berhenti sejenak di saat mengetahui ada kendaraan lain yang akan melintas melalui totsumenkyo.
Bentuk totsumenkyo sangat sederhana, cermin cembung, berbentuk lingkaran dengan meneduh sinar matahari di bagian atasnya. Tanpa hiasan, tanpa dekorasi. Visualnya yang besar dan simpel, memudahkan pesan berupa visual mampu ditangkap dalam beberapa detik saja. Karena keselamatan pengendara juga ditentukan dalam hitungan detik. Ini menunjukkan visual sangat penting untuk membantu sebuah kondisi krusial.
