BLOG

Perjelas Tujuan Hidup, Berkeluargalah

Tujuan Hidup. Untuk memperjelas tujuan hidup, apa yang harus dilakukan? Jika seorang Motivator mengatakan “Tulislah Impianmu”, maka saya akan mengatakan “Berkeluargalah.” Ya, bagi saya berkeluarga akan memperjelas tujuan hidup Anda. Dengan berkeluarga, Anda akan tahu apa yang harus Anda lakukan hari ini, esok, lusa dan seterusnya, tanpa harus mendetailkan jadwal harian. Karena dengan berkeluarga, tanggung jawab yang Anda miliki bukan hanya pada diri Anda, tapi juga untuk istri atau suami dan putra-putri Anda.

Cukuplah pengalaman hidup saya yang jadi sebuah pelajaran. Dulu, sebelum menikah, saya tergolong orang yang individualis. Dan saya yakin mayoritas dari kita yang masih remaja demikian adanya. Saya hanya memikirkan diri sendiri. Kekhawatiran orang tua akan keadaan saya, nomor sekian. Contoh sederhana, ketika saya sering telat makan, Ibu sayalah yang mengingatkan. Begitu khawatirnya dia saat itu, padahal di saat yang sama, saya tidak begitu memperdulikan keadaan saya sendiri. Sungguh benar-benar egois.

Berbeda halnya ketika setelah saya menikah. Ketika mulai telat makan, saya pun berpikir bahwa saya memiliki anak dan istri untuk dinafkahi. Maka, saya harus menjaga kesehatan baik-baik. Semua yang saya lakukan adalah untuk keluarga, bukan untuk kepentingan saya. Sungguh sangat berbeda.

Sebelum menikah pun saya selalu mengakhirkan waktu ibadah. Entar-entar. Masih banyak waktu. Berjanji dengan orang lain pun selalu telat. Misal janjian jam 9 pagi, saya baru berangkat jam 8.55, padahal butuh waktu setengah jam untuk ke tempat tujuan. Karena saya kurang menghargai waktu, maka waktu pun tidak menghargai saya. Betapa seringnya saya belajar dengan Sistem Kebut Semalam (SKS), besok ujian, malam ini baru belajar. Sialnya pernah suatu waktu, di saat belajar, listrik rumah padam.  Akhirnya nilai ujian saya jeblok. Ya, waktu membalas kecerobohan saya.

Sebaliknya, ketika telah berkeluarga, saya sangat memperhatikan waktu. Jika ada pelatihan di hari Ahad misalnya, maka materi sudah saya selesaikan sejak kamis. Jumat saya berlatih. Dan Sabtu, saya malah tidak mau menyentuh materi pelatihan. Saya mau refresh. Sehingga di hari Ahad, pelatihan berjalan optimal. Demikian pula ketika berjanji dengan orang lain, jika ada janji jam 9 pagi, maka setengah 9 saya sudah di tempat. Bahkan pernah suatu waktu, saya dianggap sebagai peserta seminar, karena hadir di tempat seminar lebih dulu daripada panitia dan peserta.

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , , , ,

Post a comment