BLOG

Peka dengan Sesama

Salah satu ciri makhluk hidup adalah peka terhadap rangsang. Atau biasa disebut dengan iritabilitas. Seperti apa contohnya? Pada tumbuhan, contoh yang paling mudah diamati adalah menutupnya daun putri malu saat disentuh. Sedang pada hewan, misalnya seekor semut yang mampu menemukan gula, meski tersimpan di dalam lemari.

Pada tumbuhan, peka terhadap rangsang diakibatkan oleh berubahnya tekanan turgor dalam sel. Sedangkan pada hewan dan manusia, iritabilitas diakibatkan oleh aktivitas sel-sel saraf.

Berbicara tentang sel saraf, maka kita berbicara tentang kecepatan mengirim sinyal aksi-reaksi. Ketika ada bagian tubuh yang sakit, nyeri, gatal ataupun terluka, sel-sel saraf dengan cepat mengirimkan sinyal tersebut ke otak. Sehingga bagian tubuh lain bisa meresponnya.

Jika kaki kita sakit, mulut kita bisa mengatakan, “Aduh.” Bila punggung kita gatal, tangan kita bisa langsung menggaruk. Dan saat ada mara bahaya, kita bisa langsung menghindar.

Ini membuktikan kecepatan sinyal sel saraf yang luar biasa. Di tiap detiknya, kecepatan sel saraf hampir sama dengan kecepatan koneksi jaringan internet di seluruh dunia selama 3 hari berturut-turut. Tentu, teknologi tercanggih manapun tidak dapat menandinginya.

Apa inspirasi yang bisa didapat ketika kita mengamati aktivitas sel saraf? Menurut saya ada dua hal yang bisa dijadikan catatan penting. Yang pertama, sel saraf mengajarkan kepekaan terhadap lingkungan dengan cepat. Sebagai manusia, pedulilah dengan sesama. Jangan cuek dengan sekitar Anda. Bantulah orang lain yang membutuhkan. Bila mereka mendapat musibah, ulurkan bantuan sebelum air mata mereka mengering.

Yang kedua, sel saraf mengajarkan kita bahwa dirinya hanya berfungsi sebagai perantara semata. Meski sel saraf berjasa besar untuk mengirim sinyal ketika terjadi rangsang terhadap organ tubuh manusia dan hewan. Seharusnya kita pun demikian. Sebagai manusia, bantuan yang kita ulurkan hanyalah perpanjangan tangan atau perantara dari rizki Tuhan. Jadi jangan sombong dan jangan besar kepala. Karena semua pemberian Anda berasal dari izin Tuhan, bukan usaha Anda semata.

Maka mulai saat ini, pedulilah dengan sesama. Berikanlah mereka bantuan di saat memerlukan. Dan jangan menanti pamrih dari mereka. Karena memberi memang kewajiban kita, dan menjadi perpanjangan tangan Tuhan merupakan kepekaan yang paling mulia.

Salam Pemenang Kehidupan.

Nb:

Selama bulan Ramadhan, dengar Inspirasi dari Alam oleh BioMotivator Dhony Firmansyah, penulis buku Menjadi Pemenang Kehidupan by Leutika Publisher, di Smartfm Surabaya, setiap hari pukul 10.15, 15.15, 17.24 dan 20.15 WIB. Untuk mendengar secara live streaming klik

http://202.152.13.138:8000/lis​ten.pls

TAGS > , , , , , , , , ,

Post a comment