BLOG

Mulailah dari yang Kau Cintai

Ditulis oleh Istikumayati

「加藤先生、ありがとうございます。先生のおかげで今日の授業遅れ来ました」 (Kato sensei, arigatou gozaimasu. Sensei no okagede kyou no jugyou okurete kimashita), artinya “Kato sensei, terimakasih. Berkat sensei, saya datang terlambat di kuliah hari ini”.

Mendengar hal ini, Kato sensei yang awalnya tersenyum, jadi bingung, 「へ、私のおかげで?」 (He, watashi no okagede?) “Apa, berkat saya..?”

Seusai kuliah newspaper reading, aku mendatangi sensei dan mengatakan kalimat di atas, yang membuat sensei bingung. Ada 2 hal yang mungkin dibingungkan Kato sensei.

  1. Mungkin sensei beranggapan saya salah menggunakan kata「~おかげで」(~okagede). Dalam bhs indonesia ~okagede berarti “berkat ~ ”, atau digunakan untuk menyatakan alasan yang baik. Karena di kalimat akhir saya mengucapkan “terlambat kuliah”, maka kata “berkat sensei” salah, harusnya 「先生のせいで」(sensei no seide) yang artinya “Gara-gara sensei”.
  2. Kato sensei mungkin bingung, kenapa “gara-gara saya, Kuma jadi terlambat? Apa salah saya?”

Melihat wajah Kato sensei yang kebingungan,aku pun menjelaskan.

Minggu lalu Kato sensei memberikan fotocopy koran tentang ekonomi, tentang ekspansi perusahaan otomotif Jepang ke Asia Tenggara. Aku dari dulu tidak punya minat sama sekali pada bidang ekonomi. Ketika membaca koran dalam bahasa Indonesia sekalipun, aku akan selalu menghindari bidang ekonomi. Bahkan bisa dibilang aku benci pada bidang ekonomi. Ketidaksukaanku ini kuutarakan sejujurnya kepada sensei, di akhir perkuliahan minggu lalu. Koran ekonomi kubiarkan begitu saja, tergeletak di meja belajar. Tak ingin kusentuh.

Semenjak itu, kadang aku sering termenung. Kenapa ya aku ngomong gitu pada sensei? Lalu aku pun menuliskan tentang “susah hati”ku ini di status FB. Banyak sekali komentar dari rekan, murid dll yang menyemangatiku.

Lalu kemarin malam, aku bertemu Kato sensei seusai kelas business Japanese. Sensei menyapaku dan menanyakan tentang sakitku beberapa hari lalu. Lalu sebelum tidur, tiba-tiba wajah Kato sensei terbayang…. Aku suka bahasa Jepang, aku pun suka dengan Kato sensei. Lalu…. kenapa aku jadi tidak suka dengan perkuliahan newspaper reading? Lalu aku pun terlelap.

Tadi, pagi seusai sholat shubuh, akhirnya aku mengerti. Aku memang tidak suka ekonomi. Tapi kali ini, bidang ekonomi yang secuil ini harus aku pelajari karena masuk materi kuliah. Karena aku suka bahasa Jepang, karena aku suka Kato sensei, ini jadi kekuatanku mempelajari koran ekonomi ini. Dan tiba-tiba aku bersemangat membuka leptop, mencari berbagai info terkait dengan ekspansi perusahaan otomotif Jepang. Karena keasyikan searching, aku sampai lupa waktu, jam menunjukkan pukul 08:47. Padahal kuliah dimulai pukul 08:45. Itulah sebabnya, aku mengatakan “Terimakasih, berkat sensei saya terlambat.”

Sensei pun tersenyum, lalu membungkuk berterimakasih padaku.

Slide8

Satu hal yang bisa ditarik kesimpulan. Bisa jadi kita sangat membenci suatu hal. Namun di sisi lain, ternyata hal itu berhubungan dengan pekerjaan-kegiatan-profesi kita. Maka jangan berfikir dari sisi yang tidak kita sukai, mulailah berpikir dari hal yang kita sukai, dari hal yang positif.

Saya tidak suka ekonomi, tapi saya berhasil membaca dan ekspansi pengetahuan tentang ekonomi dari sisi bahasa Jepang dan kesukaan saya pada Kato sensei. Demikian pula mendidik anak, mungkin terlihat merepotkan. Tapi karena suka dengan kelucuan anak-anakku, dan pemahaman bahwa mereka bisa menghantarkanku ke surga, maka pekerjaan mendidik anak berjalan lancar.

Lalu, saya teringat perkataan seorang pendidik, “Saya suka ngajar, tapi saya tidak suka komputer. Biarlah slide saya apa adanya.”

Kalau kita mengaku suka mengajar, dan suka dengan murid-murid kita. Lalu kenapa kita tidak “berkorban” sedikit untuk belajar komputer dan slide, demi kemudahan pemahaman murid-murid kita? Saya yakin, dengan membuat slide yang bagus pun, akan lebih meningkatkan kecintaan kita pada dunia pengajaran, dan pada murid-murid kita.

Kesuksesan akan lebih cepat diraih, jika kita mencintai profesi kita.

Salam Amazing.

TAGS > , , , , ,

Post a comment