BLOG

Mencintai Orang Tua

Tidak semua dari kita adalah orang tua, namun kita semua adalah anak dari orang tua kita. Bagi setiap anak, mencintai orang tua adalah hal mutlak, yang tak bisa ditawar-tawar. Nabi memerintahkan kita untuk menyayangi kedua orang tua, mentaatinya ketika kita tidak diperintah untuk melanggar aturan agama.

Di kitab suci, perintah ini lebih tegas lagi, jangankan melawan dengan perbuatan, dengan perkataan, “Ah..” atau “Uf…” saja manusia tidak diperbolehkan. Tuhan memang benar-benar menjunjung martabat orang tua di hadapan putra-putrinya.

Hal ini sangat lumrah, karena orang tua berkorban sedemikian besarnya untuk sang buah hati. Bukan hanya manusia, hewan pun melakukan hal yang sama.

Seekor induk ayam yang akan bertelur harus mengkonsumsi banyak kalsium karbonat untuk memperkokoh cangkang telurnya. Bila asupan nutrisi yang diperoleh kurang memenuhi, maka induk ayam akan menggunakan kalsium dari tubuhnya sendiri untuk mencukupinya.

Setelah bertelur, induk ayam akan mengeraminya tanpa makan dan minum sedikitpun selama kurang lebih tiga minggu. Ini dilakukan demi menetasnya buah hati. Hal yang sama terjadi pada unggas lainnya seperti angsa. Sedangkan sebagian burung melakukan migrasi ribuan kilometer untuk bertelur. Yang luar biasa, hampir semua induk hewan menurunkan kasih sayang yang sama pada anak mereka.

Pengorbanan yang mengagumkan juga dilakukan oleh ikan salmon. Ikan ini rela menempuh ribuan kilometer, dari lautan menuju ke perairan tawar di pegunungan untuk bertelur. Ini dilakukan supaya telur-telur yang dikeluarkan aman dari ikan predator. Setelah induk salmon meletakkan telur, tak lama kemudian dirinya akan mati karena kelelahan. Pengorbanan ini juga ditiru oleh anak-anak salmon.

Paus biru juga melakukan  hal yang identik, dari daerah kutub yang dingin dan penuh ikan kecil, dia rela berenang hingga lautan tropis untuk melahirkan, meski wilayah itu miskin nutrisi.

Dengan daerah yang sepi ikan, anak-anaknya bisa terhindar dari predator laut. Induk paus biru harus menahan lapar berbulan-bulan. Karena dia harus memberikan susu penuh lemak pada sang buah hati. Sehingga anaknya mampu menghadapi hawa dingin sebelum kembali ke kutub. Dan Anda bisa menebak, anak paus ini juga akan melakukan hal yang sama pada anaknya kelak.

Bila hewan yang tidak memiliki akal dan pikiran saja bisa melakukan hal yang mulia, tentu demikian juga dengan orang tua kita. Sejak melahirkan kita, Ibu sudah berani mempertaruhkan nyawanya. Sedangkan Ayah, seakan tak pernah lelah untuk mencari nafkah. Di saat kondisi penat dan sulit, mereka berdua selalu menyempatkan diri untuk memuji kita. Mengajak kita bermain dan mendidik kita hingga dewasa. Tak terhitung berapa rupiah yang mereka keluarkan. Tak tertampung berapa peluh yang bercucuran. Dan tak terhingga kasih sayang mereka kepada kita.

Maka, sayangilah orang tua Anda, karena putra-putri Anda belajar kepada Anda bagaimana cara memperlakukan orang tua. Jika Anda memperlakukan kedua orang tua Anda dengan mulia, demikian juga putra-putri Anda kelak. Dan sebaliknya, jika orang tua Anda terabaikan, bisa jadi putra-putri Anda melakukan hal yang sama kepada Anda.

Cintailah mereka, seperti Anda menyayangi diri Anda sendiri.

Salam Pemenang Kehidupan.

Nb:

Selama bulan Ramadhan, dengar Inspirasi dari Alam oleh BioMotivator Dhony Firmansyah, penulis buku Menjadi Pemenang Kehidupan by Leutika Publisher, di Smartfm Surabaya, setiap hari pukul 10.15, 15.15, 17.24 dan 20.15 WIB. Untuk mendengar secara live streaming klik

http://202.152.13.138:8000/lis​ten.pls

TAGS > , , , , , , , , , ,

Post a comment