
Masukkan Kisah dalam Produk Anda
Dua hari ini saya dan istri memutuskan menambah jam belajar putra-putri saya dengan mendatangkan guru privat di rumah. Mbak Fridha namanya. Selain untuk melancarkan bacaan Quran Mas Naoki dan Mbak Kumiko, juga untuk menjalin silaturahmi dengan Mbak Fridha, yang dulu juga adalah murid istri saya waktu SMA.

Istri saya, saya dan Mbak Fridha
Aktifitas si kecil dimulai seusai Sholat Maghrib dan Isya bersama saya di Masjid. Sesudah membaca Quran bersama, saya melihat aktifitas yang cukup menyenangkan di ruang belajar putra-putri saya. Mereka sibuk bercerita tentang kegiatan hari ini pada Mbak Fridha. Cerita yang sama dengan apa yang saya dengar saat mereka pulang sekolah tadi. Antara belajar dengan bercerita, tampaknya lebih lama ceritanya hehe… Naoki dengan detail mampu menceritakan pengalamannya tadi siang waktu main bola bareng teman-temannya. Sedangkan Mbak Kumiko bercerita tentang bagaimana cara dia merawat boneka bayi yang baru saja dia beli.
Setelah mengaji dan belajar bersama pun saya, istri dan Mbak Fridha juga bercerita tentang aktifitas masing-masing hari ini. Ternyata Mbak Fridha punya bisnis Telenan Doodle Art, tatakan yang biasa dipakai sebagai alas mengiris bahan-bahan makanan di dapur, oleh Fridha dihias dan ditempeli foto. Telenan Doodle Art ini cukup terkenal di kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai souvenir untuk perpisahan maupun wisuda. Bisnis kecil-kecilannya ini cukup sukses menggaet minat remaja. Apalagi harganya murah dan telenan cukup fungsional.

Telenan Doodle Art Mbak Fridha
Saya bisa menulis artikel pendek ini setelah mengamati apa-apa yang terjadi di rumah saya hari ini. Aktifitas sederhana, namun penuh makna. Apa-apa yang ada di sekitar kita bila bisa diceritakan bisa memberi nilai tambah. Cerita bisa kita dapatkan dalam keseharian. Entah itu dari pengalaman maupun kisah yang disampaikan orang lain. Cerita juga bisa diingat dalam waktu yang lama. Syaratnya, pengalaman tersebut dialami sendiri dan berkesan. Cerita bahkan bisa mengubah hidup seseorang. Saya misalnya, sampai sekarang masih ingat kata-kata Inspirator Sukses Mulia, Pak Jamil Azzaini waktu pertama kali saya dan beliau berdiskusi empat mata, beliau berkata, “Jika mau jadi trainer yang hebat, jadilah yang pertama, terbaik atau berbeda, Mas Dhony pilih yang mana?” Kata-kata inilah yang jadi pelecut dan mengubah jalan hidup saya.
Saya pun masih ingat apa kata King of Tempe from Kyoto, Pak Rustono Tempeh di Shiga (Jepang) saat menginap di rumahnya. Kata beliau, “Produk kita sebenarnya sama dengan produk orang lain. Rasanya, bentuknya, kemasannya. Yang membuatnya berbeda adalah kisahnya. Kalau Mas Dhony ingin produknya bernilai tinggi, berikanlah kisah di dalamnya.” Ya masukkan kisah di dalam produk Anda. Itulah pesan Pak Rusto pada saya.