Masihkah Ingin Menyerah?
Bila kita sekali lagi menengok ke alam, kita akan mendapat banyak pelajaran berharga. Salah satunya tentang prinsip tak patah arang, atau dalam bahasa mudahnya tak mudah putus asa.
Kantung semar misalnya. Tumbuhan predator penangkap serangga ini bersedia membuka bunganya selama satu hari penuh, demi mendapatkan seekor serangga untuk memenuhi nutrisi tubuhnya. Demikian juga dengan cicak, yang dengan kesabaran mendekati nyamuk untuk dijadikan magsa setiap harinya.
Coba Anda renungkan, andaikata tumbuhan kantung semar dan cicak tidak sabar apa yang terjadi? Cicak akan enggan berburu, yang akhirnya dia akan kelaparan selamanya. Kantung semar akan selalu menutup bunganya, dan ini membuat dirinya tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuhnya akan nutrisi tambahan yang diperlukan.
Nah, hidup kita pun seharusnya demikian. Sangat jarang orang yang benar-benar sukses dan kehebatannya langgeng dalam waktu singkat. Dr. Hiromi Shinya misalnya, membutuhkan waktu riset lebih dari 19 tahun untuk mengungkap rahasia enzim. Dia juga berhasil membuktikan penelitiannya bahwa selama 19 tahun melalui metode alami yang dia terapkan, ternyata dia tidak pernah sakit.
Muhammad Yunus pun demikian. Ahli ekonomi asal Bangladesh ini juga memerlukan waktu 32 tahun untuk mengembangkan Grameen Bank, sebagai bank untuk fakir miskin. Dan berhasil mengangkat derajat lebih dari 6,6 juta rakyat Bangladesh.
Guru saya, Jamil Azzaini pun memerlukan waktu kurang lebih 11 tahun untuk benar-benar menjadi expert dalam bidang training dan pelatihan. Bll Gates perlu 8 tahun, mendiang Steve Jobs perlu waktu sekitar 12 tahun.
Apa yang terjadi jika orang-orang hebat tadi menyerah di tengah jalan? Tentu jalan kesuksesan tidak akan selesai untuk ditapaki. Dan Anda-pun sampai sekarang tidak akan mengenal mereka.