
Lebih dari Sekedar Obat
Alhamdulillah, hari ini Nada Kumiko sudah kembali ceria, bermain bersama adiknya Isam Naoki. Sudah 3 hari kemaren kondisi badannya drop. Tubuhnya panas dan muntah-muntah. Saya pun sempat panik setelah beberapa hari saya tinggal untuk mengisi pelatihan. Terus terang selama mengisi pelatihan, ketika sampai di rumah, si kecil sudah tidur, sehingga kebersamaan kami sangat terbatas. Hari itu Sabtu pagi, kebetulan saya tidak ada agenda pelatihan. Saya membelai wajah putri saya yang masih nyenyak dalam tidur dengan kondisi badan yang agak hangat. Tidak saya sangka dia bangun, dan langsung memeluk saya.
“Abi…, Abi kemana. Aku lho kangen sama Abi.”
Saya membiarkan si kecil memeluk erat. Saya biarkan sampai dia puas. Lalu saya ajak dia keluar kamar dan menikmati udara pagi. “Mbak Nada kenapa? Kok badannya panas. Tadi malam tidur jam berapa?” Tahukah Anda apa jawaban putri saya, “Aku lho tadi malam nunggu Abi. Aku mau maem sama Abi.”
Ya Allah, ternyata putri saya menunggui saya hingga malam. Sehingga dia lupa makan. Dan itulah salah satu sebab dia sakit.
“Makan ya sayang, maem sama Abi.”
Nada pun mengangguk. Bidadari kecil saya ini pun makan dengan lahap. Namun sejenak kemudian semua makanan yang dia makan tidak bisa masuk ke dalam perutnya. Kembali keluar. Dia pun menggeleng kepala. Meminta saya untuk berhenti menyuapinya. “Kenyang Abi…” Meski sedikit saya paksa, Nada tetap menggeleng.
“Minum obat ya Nak.” Nada pun mengangguk.