BLOG

Pengantar Jamil Azzaini dalam Buku “Menjadi Pemenang Kehidupan”

Inspirasi hidup bisa kita peroleh dari mana saja. Bahkan saya mendapat banyak pelajaran hidup dari ikan hiu, gajah, kutu anjing, kerang, kura-kura dan kelinci. Bila Anda ingin tahu inspirasi apa yang saya dapatkan dari berbagai macam binatang itu, silahkan Anda baca buku kedua saya “Menyemai Impian Meraih SuksesMulia”.

Pelajaran hidup bisa juga kita peroleh dari orang yang lebih muda dari kita. Ketika saya masih aktif di Dompet Dhuafa (DD) Republika, seorang staf saya memberikan pelajaran hidup dari sebuah paku dan papan. Ketika itu, seusai rapat staf saya berkata, “Pak bisa saya bicara dengan Pak Jamil, bukan antara atasan dan bawahan tetapi antara sahabat.”
Walau agak kaget mendengar kata-kata itu, saya menjawab, “Silahkan dengan senang hati.
Dengan bahasa tubuh yang agak ragu dia berucap, “Bapak kalau berbicara sering menyakiti orang.”

Setelah memberikan banyak penjelasan, saya jadi mengerti bahwa ternyata kata-kata saya selama ini banyak yang melukai perasaan orang lain. Mendapat masukan yang begitu berarti saya mengucapkan terima kasih dan memeluknya erat-erat. Begitu pelukan saya lepaskan ia berkata lagi, “Bila Bapak ingin kata-katanya ingin selalu terjaga, sesampainya di rumah Bapak sediakan palu, paku dan papan. Ketika kata-kata Bapak melukai orang pakulah papan yang ada dengan palu. Melukai lagi… Paku lagi. Melukai lagi…. Paku lagi, begitu seterusnya. Ketika Bapak sadar dan meminta maaf, cabutlah paku di papan itu. Apa yang terjadi Pak?”

Saya langsung menjawab, “Bekasnya masih ada.”

Tanpa ragu sedikitpun staf saya langsung berkata,
Nah begitulah, bila Bapak melukai perasaan orang lain. Walau Bapak sudah meminta maaf, luka hatinya sulit dihilangkan.” Sejak saat itu saya lebih berhati-hati bila bertutur kata. Seorang yang lebih muda dari saya, ternyata dia lebih bijak dibandingkan saya.

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , ,

Post a comment