BLOG

Kata Hati Mbak Nada

Karena saya dan istri bekerja, selama di Surabaya kami menitipkan si kecil di sekolah Islam sekaligus taman penitipan anak. Pagi hari kami berangkat bekerja, plus membawa si kecil ke sekolah. Sore harinya, kami menjemput mereka berdua di sekolah. Meski dititipkan, Mbak Nada masih sering bercerita tentang kegiatannya di sekolah, bermain, memasak, ke kolam renang dan sebagainya. Dia tampak ceria dan gembira.

Sejak kami pindah ke Sidoarjo, kami pun terpaka memindah sekolah si kecil, termasuk penitipan mereka. Kami berharap, kualitas penitipan sama dengan Surabaya. Namun apa dikata, setelah 4 hari kepindahan, Mbak Nada sama sekali tidak mau pergi ke sekolah. Sifatnya menjadi pemurung. Pendiam dan tak mau bercerita apapun.

Saya pun berusaha mengajaknya berbicara. Namun dia tetap menutup bibirnya yang mungil. Akhirnya saya ingat apa kata guru saya, jika kamu ingin mengetahui apa kata hati putra-putrimu, ajaklah mereka melakukan apa yang mereka sukai. Ya, saya pun bermain dengan Mbak Nada, yang sudah seminggu tidak berangkat ke sekolah. Mewarnai buku gambar, menulis bersama hingga bernyanyi.

Kesenangan ini akhirnya membuka rahasianya. Di saat kami mewarnai, Mbak Nada mulai bercerita “Abi…, ayo matanya diwarnai, kata Ustadzah Yayuk (Ustadzah di Surabaya), mata binatang harus diwarnai, tidak boleh putih.” Saya pun menjawab, “Oh.. iya sayang.” Mbak Nada pun melanjutkan bicaranya, “Abi.., aku lho pengen sekolah di Ustadzah Yayuk. Aku kangen sama teman-teman.” “Lho…, kenapa Mbak Nada ga mau sekolah di sini.” “Ga mau, di sini lho aku sering dicubit. Sakit”

Mendengar ucapan Mbak Nada, saya pun tersadar. Rupanya selama ini saya kurang memperhatikan anak saya sendiri. Saya kurang bermain dengannya. Saya terlalu sibuk bekerja. Yang saya pikirkan, hanya dimana Nada disekolahkan dan dititipkan, tanpa memahami bagaimana perasaan dan kata hati Mbak Nada. Saya menyerahkan sepenuhnya pada sekolah, yang kasih sayangnya pasti berbeda dengan orang tua. Apalagi saya langsung menempatkan Nada di sekolah yang belum saya amati kualitas serta para pendidiknya.

Maafkan Abi Nak.., mulai sekarang Abi akan lebih menyayangimu.

TAGS > , , , , , , , , , ,

Post a comment