“Jadi Apa” bukan “Dapat Apa”
Masing-masing orang sukses pasti memiliki impian. Saya pun yakin Anda salah satu diantaranya. Ngomong-ngomong soal impian, seorang rekan saya menuliskan impiannya di status facebook. “Pada umur sekian, saya akan memiliki penghasilan sekian juta rupiah tiap bulan.” Apakah itu salah? Tentu saja tidak. Hanya saja sepertinya kita perlu mendefinisikan ulang tentang impian. Meskipun impian adalah hak masing-masing orang.
Mengenai impian, yang ada dalam hati saya, impian adalah prestasi terbaik yang bisa kita jejakkan selama hidup. Menjadi manusia yang hebat dan penuh manfaat.
Ingin punya materi berlimpah? Itu wajar. Mau punya kedudukan tinggi? Itupun harus. Namun jangan sampai materi dan kedudukan yang kita peroleh menjadikan diri kita hina di dunia dan tersiksa di kehidupan setelahnya. Koruptor di negeri ini contohnya. Materi mereka melimpah. Kedudukan mereka pun tinggi. Namun karena selama hidup yang ada dalam impian mereka adalah “dapat apa”, maka banyaknya materi yang didapatkan, tak mampu membuat para koruptor mulia di hadapan manusia dan Tuhan.
Bagi saya, impian terbaik adalah saat kita menuliskan diri kita mau “jadi apa” bukan “dapat apa”. Di saat kita ingin menjadi manusia dengan profesi terbaik dengan “jadi apa”, maka secara otomatis “dapat apa” seperti materi, kedudukan dan ilmu akan mengikuti. Sebaliknya, ketika kita menginginkan impian “dapat apa” sebagai prioritas utama, maka belum tentu “jadi apa” akan mengikuti.
