BLOG

Ingatlah Semangat Mereka

Ketika sebagian besar penduduk bumi merayakan tahun baru dengan meniup terompet dan berkeliling kota, saya dan tim bersama dengan sekitar 60 guru TK dan PAUD se-kabupaten Bojonegoro mengadakan acara pelatihan dan outbound yang diadakan di Pacet, Mojokerto. Mengapa saya tulis pengalaman ini? Karena terus terang sampai sekarang saya masih ingat dengan jelas bagaimana semangat para peserta.

Di saat ada sejumlah guru yang sibuk membelanjakan uang hasil sertifikasi, para guru ini hadir dengan semangat diantara keterbatasan mereka. Anda ingin tahu berapa gaji mereka? Ya.., ada yang mendapat 150 ribu rupiah per-bulan, 200 ribu hingga 400 ribu per-bulan. Saya sempat terenyuh melihat bagaimana semangat mereka mendatangi pelatihan yang kami adakan. Bahkan konon ada yang rela menabung hingga 3 bulan untuk bisa mengikuti pelatihan kami.

Mengapa mereka susah-susah ingin menghadiri training ini? Jawaban mereka seragam. Demi kemajuan pendidikan anak-anak yang mereka bina. “Saya hadir di sini untuk mendapatkan motivasi mengajar di tengah keterbatasan ekonomi yang saya miliki. Dan alhamdulillah, saya mendapatkan lebih dari yang saya inginkan disini. Mulai dari konsep dasar pribadi hingga praktik mengajar secara baik. Disini juga saya diajari untuk bekerja dengan cerdas, tuntas dan ikhlas.” Begitu ungkap salah satu guru pada testimoni mereka.

Ketika mengungkapkan resolusi awal tahun pun demikian. Semangat para peserta tampak jelas. Ada seseorang diantara mereka yang memohon doa dari rekan-rekannya supaya bisa kuat, untuk menghadapi hidup mencari rizki dan mendidik anak seorang diri, karena kegagalannya dalam berumah tangga. Entah berapa kali air mata saya menetes di pelatihan ini. Bukan karena kasihan. Bukan karena iba. Namun saya kagum dengan semangat mereka yang membara demi kebaikan anak-anak didik yang mereka bina.

Para pemenang kehidupan, tidak selamanya kita harus meminta nasihat dan masukan dari orang ternama supaya diri kita bisa terus semangat memperbaiki diri. Namun ternyata ada cara lain, yaitu dengan melihat orang lain yang serba kekurangan, namun tetap bersemangat untuk berjuang menjalani hidup adalah guru nyata di alam semesta yang bisa menjadi pelecut gairah menatap masa depan.

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment