BLOG

Indahnya Pikiran yang Terbuka

Mirabilis jalapa nama latinnya. Orang Indonesia menyebutnya sebagai bunga pukul empat. Mengapa demikian? Karena bunga ini hanya membuka mahkotanya di setiap jam empat sore. Ketika mentari mulai terbenam. Tidak ada satupun yang tahu mengapa bunga ini hanya mau membuka mahkota di setiap sore, dan kembali menutup saat fajar mulai menyingsing. Namun sebagian ahli menyebut bahwa ini akibat aktivitas hormonal tanaman Mirabilis jalapa yang berbeda dengan tanaman pada umumnya.

Aktivitas bunga pukul empat ini cukup menarik untuk diamati. Dirinya berbeda dengan bunga-bunga yang lain. Di saat sebagian besar bunga lain menutupkan mahkotanya, dia malah membuka mahkota dan memperlihatkan keindahannya. Bunga pukul empat juga memiliki nama lain yaitu bunga ashar. Mengapa demikian? Karena sejumlah daerah menggunakan terbukanya mahkota bunga ini sebagai waktu pertanda sholat ashar. Waktu untuk beribadah dan tunduk pada Sang Kuasa.

Aktivitas Mirabilis jalapa yang sederhana ini mengingatkan saya dengan sebuah kata bijak, “Pikiran ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka.” Pikiran yang terbuka, mau menerima nasihat itu sangat indah. Bak mahkota bunga yang tengah terbuka. Seorang suami yang mau mendengarkan keluhan istri, demikian pula orang tua yang mau mendengar apa kata buah hati, merupakan contoh keindahan pikiran yang sedang terbuka.

Sebaliknya pikiran yang tertutup, ibarat batu yang keras, tidak mau menerima nasihat, tidaklah indah untuk dilihat. Bayangkan sebuah taman dimana tak ada satupun bunga yang membuka mahkotanya. Tidak istimewa bukan. Taman itu tidak bisa dinikmati, bahkan cenderung sepi dari pengunjung. Sama dengan pikiran kita, jika kita malas untuk membukanya, maka satu per satu rekan akan makin menjauh dari kita.

Oh iya.., satu lagi, bunga pukul empat yang terbuka di saat waktu sholat ashar mengingatkan saya, bahwa nasihat, masukan ataupun kritik yang hadir di tengah kita, hendaknya kembali kita sandarkan pada nilai agama dan aturan Tuhan. Sama seperti sholat, dimana kita wajib tunduk dan taat pada aturan-Nya.

Misal, jika Anda menerima tawaran pekerjaan yang mendekatkan Anda pada hal-hal yang dilarang agama, lalu ada dua buah masukan yang berbeda. Yang pertama meminta Anda untuk menerima saja, karena gajinya yang besar. Sedang nasihat yang kedua menolak, karena pekerjaan Anda bisa menjerumuskan ke dalam larangan Tuhan. Maka menurut saya, pilihlah yang kedua. Tolaklah, dan carilah pekerjaan yang lain. Toh, rejeki tak akan kemana dan Tuhan-lah Sang Maha Pemberi rejeki. Tuhan tidak akan pernah salah dalam membagikan rejeki di muka bumi.

Maka mulai sekarang, bukalah pikiran kita dan lebih dekatlah pada Tuhan, karena pikiran yang terbuka sangatlah indah.

Salam Amazing.

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment