BLOG

Hampa Tanpa Keluarga

Ibu saya pernah berkata sewaktu saya duduk di bangku mahasiswa, “Nak, pola pikir orang yang belum menikah dengan orang yang sudah menikah itu jauh berbeda. Kalau kamu sekarang merasa semua harus idealis, itu boleh. Tapi jangan sampai idealismu mengalahkan realistismu.” Entah mengapa saat menulis artikel ini, saya teringat perkataan beliau. Mungkin karena saya merasa masih banyak kekurangan dalam diri saya dalam memimpin dan membina keluarga.

Beberapa kali saya tidak mampu membantu tugas istri untuk mengurus rumah. Bekerja, mungkin itu alasan saya. Namun di sisi lain, istri saya juga bekerja, jadi alasan bekerja sepertinya tidak tepat jika saya tidak membantu susah payahnya istri dalam mengurusi rumah. Saya juga pernah beberapa kali menyakiti hati istri. Ketika egoisme saya sedang tinggi. “Kamu kan pemimpin keluarga“, kurang lebih itulah bisikan negatif dalam diri saya. Meski setelah beberapa saat saya sadar dan kemudian meminta maaf, namun saya terus berharap keegoisan ini tidak akan lagi pernah muncul.

Benar kata Ibu saya, saya harus realistis bukan lagi idealis dalam mengurusi rumah tangga. Saya harus lebih banyak menggunakan perasaan daripada logika. Pola pikir seseorang yang sudah menikah memang benar-benar berbeda dibanding dengan orang yang belum menikah. Ketika setelah menikah, kita lebih dituntut menjaga hati dan menahan diri untuk lebih mendukung pasangan daripada memaksakan kehendak diri.

Banyak diantara kita yang berkorban demi suami atau istri, dengan menahan keinginan walau tidak tercukupi. Sedangkan di saat belum menikah, kita selalu ingin apa yang kita mau terpenuhi. Keinginan dan kebahagiaan orang lain, itu mah nomor sekian. Terus terang ini saya kisahkan dari pengalaman saya pribadi.

Sekarang, setiap malam, saya selalu tidur setelah anggota keluarga saya memejamkan mata. Di keheningan malam, sebelum tidur dan ketika terbangun di tengah malam, saya selalu merenung dan berdoa pada Tuhan, supaya Tuhan membantu saya untuk bisa mendukung istri dan putra-putri saya. Saya selalu meminta supaya Tuhan dengan keagungan-Nya untuk melingkupkan lindungan-Nya pada keluarga kami dari siksa neraka, menjauhkan keluarga kami dari penghasilan yang haram dan membukakan keran rezeki yang deras dari sumber yang halal. Tak lupa saya mengharapkan setiap pertolongan Tuhan untuk selalu menjaga keluarga kami agar selalu dalam cinta dan kasih. Amiin.

Nah, bagi Anda yang belum menikah, mulai sekarang lunakkanlah hati Anda. Dengarkan nasihat kedua orang tua. Lakukan, jangan hanya bisa bicara. Sedangkan bagi Anda yang telah menikah, sayangilah pasangan Anda dengan sepenuh jiwa. Binalah putra-putri Anda menjadi manusia yang hebat dan penuh manfaat. Semoga sedikit refleksi ini, menyadarkan kita, bahwa tanpa keluarga diri kita akan hampa.

Salam Amazing.

TAGS > , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment