BLOG

Gagal It’s OK

Saya termasuk satu diantara banyak orang yang takut akan kegagalan. Bagi saya kegagalan adalah sesuatu yang menyeramkan. Di tempat kerja misalnya, bayangkan ketika Anda gagal memenuhi target perusahaan, lalu omset perusahaan menurun, hingga terjadi pemangkasan pegawai. Anda termasuk diantaranya. Jika Anda sudah berkeluarga, tentu ini sangat berpengaruh dalam hidup Anda.

Contoh lain adalah ketika kita kuliah. Semisal kita gagal dalam ujian akhir semester. Kita memperoleh nilai E. Yang artinya harus mengulang semester depan. Itu juga artinya kita harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membayar biaya SPP perpanjangan semester. Itu pun tidak menjamin kita berhasil di mata kuliah yang sama. Jika gagal lagi bagaimana?

Mindset ini lama terpendam di benak saya. Sebuah pola pikir yang kata orang tua saya kekanak-kanakan. Benarkah demikian? Mereka pun berkata, “Waktu akan mendewasakanmu.” Terus terang saya baru ngeh dengan kata-kata orang tua saya ketika ada rekan yang mengirim gambar via BBM. Ini gambarnya:

sukses dan gagal

Gambar via-BBM yang menyadarkan saya makna sukses dan gagal sebenarnya.

Inilah jawaban yang selama ini saya nanti. Bagi yang merasa gagal adalah akhir segalanya, coba silakan tanya orang-orang yang menurut Anda sudah sukses. Apa mereka tidak pernah gagal? Mereka pasti tersenyum dan salah satu jawaban yang paling masyur adalah, “Tidak ada istilah gagal, yang ada berhasil atau belajar lagi.” Kata “belajar lagi” berarti mereka saat itu gagal, namun mencoba untuk bangkit lagi. Mereka menjadikan gagal itu sebagai pengalaman dan pelajaran.

Gambar tadi juga menjawab, bahwa sukses adalah proses. Dan proses itu butuh waktu. Untuk menaklukkan waktu yang diperlukan adalah kesabaran.

Pak, saya pengen jadi dokter, tapi saya gagal tes kedokteran, bagaimana itu?” Hehe, saya dulu juga pernah jadi guru sekolah SD, SMP dan SMA, tapi gagal. Saya pernah jadi distributor majalah, juga gagal. Saya pernah jadi peneliti, dan itu pun belum berhasil. Akhirnya saya sekarang menjadi trainer. Saya mengalami kegagalan berkali-kali, namun apapun yang terjadi life must go on. Hidup harus terus berjalan, jika Anda tidak jadi dokter, lalu mau apa? Bunuh diri? Kan tetep tidak jadi dokter juga kan.

Artinya, kegagalan dan kesuksesan adalah dinamika kehidupan. Ibarat dua sisi mata uang, saling berpasangan dan tak bisa dipisahkan. Jika Anda belum pernah mengalami kegagalan, bersyukurlah. Namun saya yakin, tak ada satupun yang tidak pernah gagal di dunia ini. Dan bagi Anda yang terancam mengalami atau telah gagal, yuk bersama-sama saya, kita sama-sama menyadari, bahwa inilah dinamika kehidupan. Sama seperti indera pengecap, ada rasa manis, asam, pahit dan asin. Anda tidak akan bisa merasakan nikmatnya makanan jika keempat rasa itu kurang salah satunya.

Yang paling penting bukan membahas kegagalan atau kesuksesan, tapi bagaimana kita menyikapinya. Kecewa pasti, namun berapa lama Anda meratapi kekecewaan. Orang-orang sukses menyikapi kegagalan dengan hati lapang, segera bangun lagi, belajar dan usaha lagi. Tentu dengan cara yang berbeda. Karena Einstein mengatakan, “Hanya orang-orang gila yang ingin hasil berbeda namun menggunakan cara-cara yang sama.”

Sedangkan orang yang terpuruk adalah orang yang terlalu lama larut dalam kekecewaan. Saking lamanya sehingga dia enggan untuk berusaha lagi. Akhirnya mindset bahwa kegagalan adalah hal yang buruk pun timbul dan membesar.

Nah, paham kan, gagal atau sukses, apapun itu it’s ok. Life must go on my friends.

Salam Amazing.

Terima kasih bagi rekan saya yang sudah mengirim BBM *).

TAGS > , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment