BLOG

Derajat Manusia Bukan Dari Hartanya

Berdialog dengan rekan dari berbagai kalangan membuat saya memperoleh banyak masukan. Salah satu interaksi yang paling berkesan adalah dengan Pak Anjisman. Beliau rekan saya di S2 Universitas Negeri Surabaya. Beliau dosen di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Beliau juga pemilik salah satu lembaga bimbingan belajar ternama di Sidoarjo.

Pak Anjisman mengakui, selama ini dirinya lebih fokus di bisnis bimbingan belajar yang digelutinya. Memang hasilnya lebih signifikan daripada mengajar sebagai dosen. Namun lebih dari itu, dirinya lebih suka menjalankan bisnis karena bisa berinteraksi dengan banyak orang, dari berbagai suku dan tingkat ekonomi yang berbeda-beda.

Pak Anjisman mengatakan, dia bukan dari keluarga kaya. Sebelum dirinya menjadi dosen dan pengusaha, dia bekerja serabutan di berbagai tempat. Dengan bekerja serabutan dia makin dekat dengan orang-orang dengan ekonomi menengah ke bawah. Dari sanalah semangat dia untuk maju makin bertambah.

Ada pesan dari Pak Anjisman yang ingin saya sampaikan kepada Anda. Dirinya mengatakan,

Seringkali kita merendahkan orang-orang kecil, dengan mengatakan mereka tak berpendidikan, tak mampu, ekonomi lemah dan sebagainya. Termasuk yang memiliki pandangan seperti ini adalah sejumlah pejabat negeri kita. 

Maka tak heran orang-orang kecil selalu terpinggirkan, tergusur dan tak diperhatikan. Coba Pak Dhony tengok tukang becak, tukang tambal ban, pedagang asongan, pedagang kaki lima dan penjaja koran. Siang kepanasan, malam kedinginan. Apa mereka salah bekerja untuk menghidupi keluarganya dengan halal? Menurut saya, mereka masih lebih mulia daripada pejabat yang hanya duduk rapat, tertidur lalu menerima uang yang tak jelas darimana.

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , , ,

Post a comment