Bukan Hitungan Matematika
Pakar Presentasi. Tiap sepertiga malam terakhir, saya selalu mencoba merenung, mengevaluasi apa-apa saja yang telah saya lakukan hari ini dan apa-apa saja yang harus saya kerjakan esok hari. Di saat saya merenung, saya pun menyadari bahwa ternyata begitu agung dan Maha Kuasanya Tuhan atas hidup saya sebagai pakar presentasi. Saya merasa banyak keajaiban yang telah saya lalui bersama keluarga dan profesi saya. Sebagai pakar slide presentasi sekaligus trainer, dinamika hidup sudah saya lalui satu per satu.
Saya pun menyadari, ketika kita memilih sebuah jalan yang benar, maka Tuhan pun akan memberikan tangan-Nya untuk menuntun jalan kita. Masalah rezeki, penghasilan, kebutuhan hidup dan sebagainya insya Allah akan dicukupkan, asal kita terus berusaha dan berdoa pada-Nya. Demikian pula pilihan saya sebagai pakar presentasi. Karena rezeki bukanlah hitungan matematika manusia. Tapi hitungan matematika Tuhan, di luar kemampuan dan logika manusia.
Sekitar 6 tahun lalu saya menikah dengan penghasilan sekitar 600 ribu per-bulan. 400 ribunya untuk mengkredit sepeda motor. Secara logika tidaklah cukup penghasilan saya yang sekitar 200 ribu per bulan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Namun karena saya dan istri berprinsip keluarga adalah penghasilan 2 orang menjadi 1, bukan penghasilan 1 orang dibagi 2, alhamdulillah, sampai sekarang kebutuhan kami tercukupi oleh Tuhan.
Saya dulu pernah bekerja sebagai karyawan dengan gaji tetap. Saya kemudian resign dari sebuah institusi tersebut karena atasan saya mencoba memberi “reward’ kepada saya dari jalan yang tidak halal. Saya berani resign, padahal ketika itu saya belum memiliki pekerjaan tetap. Bahkan hingga 6 bulan kemudian saya belum memiliki penghasilan. Saya menyerahkan hidup saya sepenuhnya pada Tuhan. Dengan usaha keras dan pantang menyerah, di bulan ke-7, saya memperoleh penghasilan sama dengan 20 bulan saya kerja, hanya dalam waktu 3 hari saja sebagai pakar presentasi.
Di tahun 2011 saya punya impian menjadi trainer nasional tahun 2012. Indikatornya, saya harus menulis buku yang diterbitkan oleh penerbit nasional terbesar (Gramedia). Setelah menulis buku, saya mencoba menghubungi agensi penulis. Naskah saya ditolak oleh agensi karena “tidak layak”. Namun saya pun berusaha sendiri untuk mencoba menembus Gramedia. Saya pun membeli buku-buku best sellernya, dan membandingkan isinya. Akhirnya di pertengahan tahun 2012, buku saya “4 Cermin Flora” diterbitkan Gramedia walau tanpa melalui agensi penulis.
Di tahun 2012 saya dan istri memiliki impian, saya ingin menjadi trainer kelas dunia, pakar presentasi dengan belajar desain slide presentasi ke Garr Reynolds (pakar desain dan komunikasi dunia) di Osaka. Sedangkan istri saya ingin melanjutkan S-2 di Nagoya. Impian kami sama, berangkat ke negeri sakura. Selama 1 tahun lebih kami mengusahakan supaya kami bisa berangkat. Walau banyak halangan. Izin istri saya untuk ikut tes ditolak beberapa kali. Meski demikian kami berdua tidak menyerah. Saya pun beberapa kali harus mendampingi istri saya untuk mengurus surat menyurat di birokrasi yang ribet. Hingga akhirnya istri saya mendapat beasiswa ke Nagoya dan Aichi. Saat ini istri saya sudah berada di Nagoya. Saya juga telah berkonsultasi dengan Garr Reynolds selama menulis buku “Amazing Slide Presentation”. Saat ini saya sedang menyiapkan naskah buku bahasa Inggris untuk diterbitkan internasional, sebagai indikator trainer kelas dunia.
Kuasa Tuhan dalam hidup kami adalah segalanya. Hanya Tuhan-lah yang membuka jalan kami di saat segalanya serba mustahil. Tuhan pun telah menunjukkan pada kami, bahwa untuk menggapai kesuksesan sebagai pakar presentasi powerpoint, hitungan logika dan matematika manusia bukanlah hal mutlak. Tanpa mengabaikan kerja keras, yakinlah bahwa kesuksesan kita tinggal menunggu waktu. Tuhan akan benar-benar membuka pintu sukses itu jika kita sudah benar-benar siap. Maka yang harus kita lakukan sekarang adalah memantaskan diri untuk sukses. Ya, saya telah memilih sebagai pakar presentasi. Bagaimana dengan Anda?
Selamat berjuang.
