Berpikir Positif
Sewaktu saya kuliah S-2, saya mendapat dosen pembimbing tesis yang dikenal cukup “killer” di kampus. Persepsi ini muncul dari rekan-rekan saya yang sering berbicara tentang dosen tersebut, memberi nilai pelit lah, jahat lah, kuliahnya tegang lah, dan sebagainya. Akhirnya cara pandang negatif pun muncul sebelum saya bertemu dengan beliau untuk bimbingan tesis. Saya tidak bisa berpikir positif, jangan-jangan rancangan tesis saya digagalkan, jangan-jangan beliau menghambat tesis saya, dan sebagainya. Padahal ternyata, setelah saya bertemu dan berbicara dengan beliau, dirinya pun biasa-biasa saja, justru peduli dengan tesis saya. Anggapan negatif itu sirna sudah. Persepsi negatif yang selama ini saya miliki ternyata tidak benar.
Begitu pula dengan kondisi negeri Indonesia pra dan pasca pemilu saat ini. Terus terang, dalam beberapa minggu terakhir saya kurang aktif mengunjungi facebook dan twitter. Kenapa? Karena wall saya penuh dengan bahasa negatif capres A maupun B. Setelah diposting oleh seseorang, komentar-komentar negatif pun muncul dari orang lain. Akhirnya debat kusir terjadi, padahal belum tentu capres yang mereka hina lebih buruk dari mereka, sebaliknya capres yang didukung mati-matian belum tentu sebaik yang mereka kira.
Lain halnya saat saya dan keluarga mau berangkat ke Jepang. Opini positif bermunculan dari kanan kiri saya. Banyak diantara rekan yang memberi selamat, minta oleh-oleh dari Jepang, hingga ingin diajak ke negeri sakura. Mengapa? Karena persepsi mereka tentang Jepang luar biasa. Kemajuan teknologi, sopan santun, disiplin, tepat waktu, transportasi aman dan nyaman, serta berbagai perihal positif sudah membentuk cara berpikir mereka tentang negeri matahari terbit.
Nah, itu tadi contoh singkat bagaimana persepsi negatif mempengaruhi diri kita. Opini negatif tentang orang lain, sangat membekas dan bisa membuat kita antipati. Nah, jika itu terjadi pada cara pandang kita terhadap orang lain, lalu bagaimana jika diri kita sendiri yang memandang pribadi ini tidak punya kelebihan? Tentu kita akan sangat susah untuk bisa melangkah maju. Seorang pebisnis yang tidak berpikir positif tentang dirinya pasti sulit untuk berinovasi dan menciptakan terobosan baru untuk menaikkan omsetnya. Demikian juga dengan profesi lainnya. Itulah sebabnya berpikir positif sangat penting.