BLOG

Berkeluh Kesah di Sosial Media

Di era sosial media saat ini, kehidupan manusia hampir tidak memiliki batas privasi. Kita bisa tahu aktifitas orang lain melalui status, tweet, ig-story maupun posting foto dan video. Seringkali yang terposting adalah hal-hal baik, menyenangkan, dan memotivasi, berupa video trip, quote orang ternama hingga prestasi yang patut diberi apresiasi. Namun tak jarang pula, kita menemukan status yang penuh nuansa negatif, keluh kesah hingga menunjukkan foto yang tak pantas.

Perlu kita tahu, kalau sosial media membentuk citra diri, membentuk persepsi orang lain. Orang akan menilai kita positif dan negatif dari apa-apa yang kita posting. Bahkan orang bisa tahu kita expert di bidang apa, melalui status yang kita sharing. Misalnya, orang mengetahui saya dan produk pelatihan infografis serta training videografis di berbagai corporate, melalui sosial media, baik Facebook, Twitter, Instagram maupun Linked-in. Oleh karena itu alangkah lebih baik kita tahu etika bersosial media.

Nah bagi Anda yang suka berkeluh kesan di sosial media, berikut adalah tips singkat dari saya yang saya rangkum dari buku “The Art of Social Media” karya Guy Kawasaki. Apa saja tipsnya? Berikut kita simak bersama:

1- Tidak Semua harus Anda Posting

Sebaiknya mulai sekarang kita berpikir sebelum mengklik tombol posting. Apa manfaat bagi orang lain jika saya memposting ini? Apa kebaikan yang saya tebar jika membuat status ini? Memang tidak ada yang melarang Anda berkeluh kesah di sosial media. Itu memang hak kita. Namun sebaiknya kita kembali pada esensi sosial media. Jejaring sosial sebenarnya diperuntukkan perihal berkomunikasi dan berinteraksi positif dengan rekan. Jika kita berkeluh kesah di sosial media, sepertinya tidak pada tempatnya. Karena masalah kita akan diketahui banyak orang, mendapat beragam respon dan belum tentu masalah tersebut terselesaikan.

2- Hindari Posting Masalah Pribadi

Berkeluh kesah di sosial media tentang masalah pribadi sebenarnya sudah membuka aib diri. Mungkin ada yang simpati, namun ada pula yang memandang sinis dan negatif. Masalah dengan suami, istri, anak, hingga keluarga sebaiknya diselesaikan secara internal dan bukan jadi konsumsi publik. Jika pun kita ingin curhat pada orang lain, pilihlah rekan kita di sosial media, pilih yang terpercaya, paham agama dan punya alternatif solusi, lalu kirim pesan pribadi padanya. Tidak perlu orang lain tahu.

3- Jawab Komentar Maksimal 2 Kali

Jika Anda sudah terlanjur berkeluh kesah di sosial media, tak apa, yang bisa dilakukan adalah menahan diri supaya perasaan tidak makin negatif. Salah satu kiat yang diberikan oleh Guy Kawasaki adalah membalas komentar dari orang lain maksimal dua kali. Apapun yang dikatakan oleh dia setelah itu jangan ditanggapi. Cukup. Ini salah satu cara menahan diri sehingga kita tidak terlalu terbawa suasana.

4- Jangan Ragu untuk Memblokir Orang Lain atau Membuat Status Privasi

Jika memang Anda harus mengeluarkan unek-unek melalui tulisan, silakan. Apalagi memposting keseharian adalah sebuah kebiasaan. Namun jangan lupa untuk mem-privasi status tersebut sehingga hanya diketahui oleh keluarga, sahabat dekat dan orang yang terpercaya. Jangan ragu pula untuk memblokir siapapun yang memposting hal-hal negatif, atau berkomentar negatif tentang Anda. Plus sering-seringlah untuk berada di dunia offline. Matikan laptop Anda dan bercengkrama-lah dengan keluarga. Dengan ini hidup Anda akan dikelilingi oleh hal-hal positif dan kebaikan.

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment