BLOG

Belajar Visualisasi di Jepang

Dalam desain slide presentasi yang diutamakan adalah visualisasi gambar dan pesan. Desain slide presentasi merangkum cara yang efektif dan efisien untuk menampilkan slide yang indah serta pesan yang ditangkap dengan mudah. Nah, dalam tulisan ini, saya akan merangkum apa saja yang saya pelajari setelah berada selama seminggu di negeri sakura. Ya, saya belajar visualisasi di Jepang.

Ada 4 hal yang saya pelajari dengan singkat selama seminggu ini. Insya Allah akan berlanjut lagi dengan sharing saya di artikel berikutnya. Apa saja 4 hal tersebut? Inilah rangkumannya:

Clean

Kesan pertama yang saya dapat ketika menginjakkan kaki di bandara Chubu, Nagoya hingga berlanjut dengan perjalanan pulang ke apartemen adalah kebersihan yang luar biasa di negeri ini. Mulai dari tempat umum, hingga toilet sangat terjaga kebersihannya. Seakan-akan semua adalah milik pribadi yang berharga, harus dijaga dan dirawat.

Ini semua sangat visual. Tampak. Terlihat. Dan nyata. Tidak tampak sampah berterbangan di jalan. Tidak ada mobil yang membuka kacanya lalu membuang sampah di tengah jalan. Mereka seakan mengerti bahwa itu semua adalah kotoran yang tidak menyehatkan mata dan tubuh manusia.

Sama seperti ilmu desain slide yang saya pelajari selama ini. Pastikan slide Anda didesain dengan bersih. Bersih dari kotoran yang tidak nyaman untuk dilihat. Animasi yang tidak perlu. Suara-suara saat teks masuk atau keluar dari slide. Hingga dekor slide yang menghabiskan waktu, semua itu harap dihindari sehingga slide Anda efektif dan efisien. Dan yang pasti sangat visual untuk dinikmati.

Clear

Istri saya bercerita, dia sangat susah menghapal jalan. Bahkan dia sering kesasar. Namun di Jepang, dia sangat jarang tersasar. Mengapa? Karena di sini tanda dan rambu jalan sangat jelas. Terpampang dimana-mana. It’s very clear. Dan seringkali tanda tersebut dipasang di tempat yang mudah dilihat, sehingga memudahkan kita untuk berjalan kemanapun.

Demikian pula saat Anda mndesain slide presentasi. Usahakan pesan Anda ditangkap dengan jelas dan mudah. Jika Anda ikut workshop Amazing Slide Presentation, Anda akan dikenalkan dengan rules of third dan aplikasinya dalam slide, sehingga pesan Anda bisa ditangkap dalam 3 detik atau kurang.

Istri dan 2 buah hati saya berjalan di jalan kota Kariya, Jepang. So clean and clear.

Space

Jepang sangat miskin dengan tanah kosong, penduduknya padat, tanah di sini sangat mahal, jauh lebih tinggi dari mobil mewah sekalipun. Namun jika kita masuk ke rumah orang Jepang, Anda akan kagum dengan cara dia memaksimalkan ruang yang sempit sehingga tampak luas. Seringkali kasur dimasukkan dalam lemari, meja tamu yang dibuat mungil, tanpa kursi dan ditempatkan di tengah ruangan. Ini membuat space dalam rumah terlihat lebar dan besar.

Demikian pula dengan taman rumah. Meski sempit, ternyata sebagian besar rumah memiliki taman yang mungil di halamannya. Mereka mempraktikkan gaya Zen dalam menata taman. Seni Zen dalam menata taman tampak pada perpaduan kerikil kecil, satu atau dua batu besar serta tumbuhan-tumbuhan kecil seperti perdu dan semak di sekelilingnya. Taman yang mungil itu terlihat sangat cantik. Ini semua terjadi dengan maksimalisasi space atau ruangan yang ada. Ini pula yang membuat guru saya Garr Reynolds, memasukkan seni zen dalam desain slide.

Slide presentasi pun demikian. Untuk mendesain slide yang baik, utamakan space dalam penempatan teks sehingga visual dan indah. Slide yang terlalu penuh dengan tulisan, akan tampak sesak dan tak nyaman dilihat.

Analog

Dan yang terakhir, yang saya amati selama seminggu belajar visualisasi di Jepang adalah warna-warna yang identik antara satu bangunan dengan bangunan yang lain. Ternyata dalam pembangunan sebuah gedung atau rumah ada kesepakatan untuk mendesain gedung dengan warna analog atau warna yang hampir sama dengan sekitarnya. Hal ini membuat tampilan bangunan, rumah atau gedung jarang ada yang mencolok.

Mungkin bagi kita yang berjiwa seni, hal ini kurang bisa diterima. Namun ternyata keuntungannya, keberadaan rumah yang analog memudahkan orang untuk melihat tanda-tanda sekitar yang lebih visual. Tanda berhenti, halte bus, peringatan, separator jalan, semua lebih menonjol daripada warna bangunan. Tentu ini sangat memudahkan pengguna jalan dan memastikan perjalanan Anda aman dan nyaman.

Di workshop Amazing Slide Presentation pun Anda akan diajarkan tentang perpaduan warna. Termasuk anjuran dari saya dan tim untuk memakai warna analog serta hanya menonjolkan pesan dalam slide presentasi. Ini akan memudahkan presenter menancapkan pesan terhadap audiens.

Nah, inilah sharing saya tentang belajar visualisasi di Jepang serta penerapannya dalam slide presentasi. Bulan September, selama 2 minggu saya akan mampir sejenak di Indonesia untuk sharing hal ini lebih lanjut, sekalian launching buku terbaru saya. Bagi EO yang mau kerja sama, atau bagi perusahaan yang mau inhouse untuk dapat ilmu terbaru silakan inden dengan menghubungi 0857 3333 0407.

Salam Amazing.

Pakar slide bersama rekan asal Afrika

TAGS > , , , , , , , , , , ,

Post a comment