Belajar Bahasa-pun Tidak Instan
Suatu hari, seorang pemuda di sebuah desa terpencil senang bukan kepalang. Dia terpilih untuk menghadiri makan malam bersama mantan presiden Amerika Bill Clinton di Istana Negara, Bogor.
“Wah..ini seperti mimpi.” Katanya.
Namun, ada masalah. Undangan hanya tinggal seminggu lagi. Sementara sang pemuda sama sekali tidak mampu berbahasa Inggris. “Gimana kalo nanti saya ditanya? Saya pasti ga bisa jawab.” Akhirnya dia memutuskan pergi ke seorang guru Bahasa Inggris di desanya, dan ingin segera ahli berbahasa Inggris dalam waktu singkat.
“Pak…tolong saya, saya ingin bisa bahasa Inggris dengan lancar.”
Ujar Sang Guru, “Ga bisa Mas, kalo pengen ahli dalam bidang apapun ga ada yang instan. Gini Mas…setahu saya, dalam jamuan makan malam, paling-paling sampeyan cuma salaman terus ngobrol dikit. Selesai.”
“Lha itu, ngobrol dikitnya itu Pak…Apa ya?”
Sang guru berujar, “Ketika sampeyan bersalaman dengan presiden, tanya saja “How are You?” Pasti dia menjawab “Oh..Im fine, thank you. And You?” Tinggal dijawab, “Me too.” Selesai. Nah, sampeyan tinggal menghapal, How are you dan Mee too.”
Akhirnya hari jamuan makan malam tiba. Sang pemuda tidak henti-hentinya mengucap dalam hati how are you..me too, how are you..me too.
Ketika bersalaman dengan Bill Clinton, ternyata pemuda tadi sangat gugup. Saking gugupnya hingga kata-kata yang keluar berbeda dari yang dia hapal. Dia berkata, “Who are you?” Bill Clinton menjawab, “I’m Hillary’s husband.” Dan pemuda tadi menjawab, “Me too.”
Salam Pemenang Kehidupan.
