BLOG

Bekerja dengan Hati

Ada sebagian besar orang yang bekerja namun merasa tidak puas dan nyaman dengan apa yang mereka kerjakan. Meski sebelum menjalani pekerjaan itu, mereka memiliki banyak pilihan. Akan mereka ambil, tinggalkan ataupun mencari pekerjaan lainnya.

Akhirnya pekerjaan dijalani dengan keterpaksaan. Perintah atasan dianggap sebagai tekanan. Panjangnya waktu bekerja ibarat siksaan tanpa henti. Padahal sekali lagi, kitalah yang memilih pekerjaan yang kita jalani saat ini.

Lalu bagaimana jika ini terjadi? Jawabannya satu, bekerjalah dengan hati. Dengan bekerja seperti ini, maka Anda akan lebih rileks dalam bekerja. Perasaan Anda lebih terjaga dan panjangnya jam kerja bisa dinikmati. Bagaimana caranya supaya kita bisa bekerja dengan hati?

  1. Semua kembali pada niat kita. Atau dalam bahasa psikologinya “mindset”. Untuk bisa bekerja dengan hati, kembalikan pada niat awal kita. Untuk apa kita bekerja? Untuk diri sendiri, keluarga, uang, peningkatan jabatan atau yang lainnya. Setelah Anda menata niat Anda, lalu tuliskanlah target yang ingin Anda capai. Misal, Anda yang bekerja untuk keluarga, tuliskan target Anda, misal “Saya akan memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putri saya dengan memasukkan mereka ke sekolah favorit, berapapun biayanya.” Dengan menuliskan target Anda, pekerjaan akan bisa Anda lakukan dengan semangat.
  2. Pisahkan waktu untuk bekerja dengan waktu untuk keluarga. Ketika Anda di rumah, berikan waktu Anda sepenuhnya untuk keluarga. Mencampur-adukkan urusan keluarga dengan pekerjaan, akan membuat hidup Anda tidak seimbang.
  3. Dekatkan diri Anda dengan Tuhan. Silahkan Anda mengungkapkan isi hati, curhat, keluh kesah dan doa pada-Nya. Tidak perlu ada orang lain yang tahu. Karena solusi terbaik ada di tangan Tuhan. Anda boleh bercerita tentang masalah Anda pada keluarga, tapi menurut saya, alangkah lebih baik berikan kabar-kabar baik saja pada mereka. Karena itulah yang membuat Anda bahagia.

Jika Anda bekerja dengan hati, Anda akan merasakan hidup dan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , ,

  • handoko

    tapi kalo jam kerja melebihi dari yg sudah di sepakati. gimana? sama saja kita gotong royong..kerja g di bayar…'””ok lah kalo untuk kaum yg membutuhkan kita gotog royong nah kalo untuk ke untugan pribadi???? minta solusi

    Reply
    • Dhony Firmansyah

      Ketika kita bekerja dengan paksaan dan tekanan artinya kita tidak bekerja dengan hati.
      Supaya kita bisa bekerja dengan hati, tenang dan gembira, hilangkan semua rintangan yang membuat kita tidak bekerja dengan tenang.
      Cara menghilangkan rintangan itu, misalnya:
      – Komunikasikan sebelum melakukan, ttg fee, lembur dsb, beranilah menolak dan mengatakan “TIDAK” jika tidak sesuai perjanjian.
      – Bisa jadi kita berat melakukan karena tidak sesuai dgn job disc atau keahlian kita, maka berilah argumen bahwa hal ini tidak sesuai dengan skill Anda.
      – Ingatlah, pekerjaan kita saat ini, adalah pilihan kita. Jika kita melakukan yang terbaik utk pekerjaan kita, maka kita akan melakukan yang terbaik juga utk diri kita.
      – Berpikirlah ulang, untuk apa, siapa dan apa tujuan kita bekerja. Jika kita bekerja utk keluarga, tentu keluarga mengharap yang terbaik dr Anda.
      – Jika kita merasa sudah tidak cocok, merasa tersiksa, tertekan, beranilah utk resign dan mencari pekerjaan lain yang sesuai dgn kemampuan Anda. Namun sebelumnya, komunikasikan dgn orang yg Anda percayai.

      Reply

Post a comment