Andai Setiap Hari adalah Idul Kurban
10 Dzulhijjah selalu diperingati sebagai hari raya terbesar kedua bagi umat Islam. Idul Adha atau hari raya kurban. Bagi umat Islam yang mampu dan bersedia, dianjurkan dengan kuat untuk berkurban. Menyembelih hewan ternak, berupa kambing, sapi atau unta, kemudia dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Saking istmewanya hari raya kurban, tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah pun umat Islam yang tidak sempat menyembelih pada tanggal 10, bisa melakukannya pada tiga hari setelahnya. Dan pada tiap tanggal tersebut, setiap individu muslim dilarang untuk berpuasa.
Bagi saya, idul kurban memberi semangat berbagi yang luar biasa. Di daerah saya, setiap jalan mengadakan penyembelihan hewan kurban. Dan kemudian dibagi pada kaum sekitar yang membutuhkan. Saling berbagi untuk jadi berarti.
Idul kurban seakan menjadi berkah bagi mereka yang kurang beruntung dari segi ekonomi. “Pada hari ini, kami bisa memakan daging. Makanan yang selama ini kami idamkan.” Mungkin itulah kata hati mereka.
Andai setiap hari adalah hari raya kurban, kita akan bisa merasakan bagaimana nikmatnya berbagi. Andai setiap hari adalah hari raya kurban, pemimpin negara, bahkan koruptor pun turut malu ketika tidak menyumbangkan hewan kurban yang terbaik untuk orang lain. Andai setiap hari adalah hari raya kurban, maka setiap fakir miskin akan bisa menyentuh, menyantap dan menikmati hidangan layak, yang selama ini jauh dari jangkauan harta mereka.
