BLOG

Aizuchi

Transportasi Jepang yang nyaman membuat saya bisa melakukan beberapa hal sambil menikmati perjalanan. Di kereta seringkali sebuah buku dan iPad menjadi teman setia. Saya selalu membaca berbagai referensi untuk mencoba belajar budaya, bahasa dan mencoba memahami keseharian masyarakat Jepang. Maklum, setiap hari mau tidak mau saya harus berinteraksi dengan orang Jepang. Mencoba memahami bahasa mereka, mendengarkan dengan seksama hingga merespon dengan bahasa Jepang yang terbata-bata. Ini harus selalu saya coba dan coba. Supaya pengetahuan dan kemampuan bahasa Jepang saya yang minim selalu terus bertambah.

Salah satu hal yang menarik ketika berbicara dengan orang Jepang adalah respon mereka. Seringkali saya mendengar kata…, “eee….”, “hai” (iya..), “soo-desu-ka” (iya ta….?), “soo-desu-ne” (o.. begitu ya…) terucap jika seseorang merespon pembicaraan rekannya. Mungkin bagi kita yang baru berinteraksi dengan masyarakat Jepang, hal ini adalah hal yang aneh. Kok sebegitunya mereka merespon pembicaraan saya. Apa yang salah dalam pembicaraan saya? Apa gaya bahasa saya ada yang kurang baik? Atau mereka ga serius mendengarkan saya, kok dari tadi tanggapannya begitu-begitu saja? Setahu saya, di Indonesia, seringkali orang yang serius mendengarkan pembicaraan cenderung diam dan melihat dengan seksama. Kok disini sebegitu hebohnya merespon, apa sebabnya ya?

Ternyata ada sedikit perbedaan cara berbincang di Jepang dengan negeri lainnya. Disini, ketika ada 2 orang berbincang, maka pihak pendengar wajib merespon pembicaraan rekannya. Ini menunjukkan respek terhadap lawan bicara, keingintahuan yang tinggi, sekaligus meminta rekannya tadi terus bercerita. Ini disebut dengan Aizuchi. Jika yang mendengar cenderung diam dan tak merespon, justru pihak yang berbicara akan merasa kikuk dan salah tingkah. Dia akan berpendapat pembicaraannya tak menarik dan lawan bicaranya tak memperhatikan. Aizuchi adalah contoh pentingnya respon dalam menanggapi pembicaraan orang lain, sehingga lawan bicara kita merasa dihargai.

Aizuchi, budaya mendengar orang Jepang (design source: image from microsoft, bird from devianart by RoseThorn33).

Aizuchi, budaya mendengar orang Jepang (design source: image from microsoft, bird from devianart by RoseThorn33).

Dalam pendidikan, aizuchi sangat penting untuk menjamin proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Seorang guru yang berada di depan kelas, lalu menjelaskan materi begitu saja, tanpa meminta respon balik dari siswa, tidak akan mengetahui sampai dimana pemahaman siswa tentang pelajaran yang disampaikan.

Dalam profesi saya sebagai trainer Amazing Slide Presentation, aizuchi juga sangat penting untuk mengetahui apakah audiens memahami pembicaraan kita atau tidak, mengetahui apakah audiens mengerti tahapan workshop desain slide, dan juga mengetahui sampai dimana dia mampu mengerjakan desain slide-nya. Selain itu, menanggapi pembicaraan audiens ketika bertanya, mengkritik, dan memberi masukan dengan aizuchi yang positif akan sangat berharga dalam presentasi kita. Sisi baiknya, secara emosional kita akan lebih dekat dengan audiens dan kepercayaan audiens lainnya akan bertambah.

Menurut saya, aizuchi adalah sesuatu yang positif untuk lebih mendekatkan lawan bicara kita sehingga makin akrab dan percaya. Sudah saatnya kita selalu menanggapi setiap pembicaraan orang lain dengan positif sebagaimana aizuchi yang sudah jadi budaya di negeri matahari terbit.

Salam Amazing.

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment