BLOG

Agar Doa Selalu Dikabulkan

Selama 1 minggu kemarin, saya kembali ke Indonesia untuk mengisi training inhouse Amazing Slide Presentation selama 3 hari di Kementerian Kesehatan RI, Rasuna Said Jakarta (17 – 19 November 2014). Saya sangat bersyukur bisa hadir tepat waktu di pelatihan tersebut, setelah di hari Sabtu (15 November) saya ketinggalan pesawat yang akan membawa saya ke Indonesia. Padahal tidak ada lagi penerbangan dari Nagoya ke Indonesia. Kejadian hari Sabtu kemarin, bagi saya adalah sebuah keajaiban. Sekaligus bukti, bahwa ada cara agar doa selalu dikabulkan Tuhan. Di artikel ini, saya akan berbagi kisah tersebut sekaligus tips agar doa selalu dikabulkan Tuhan.

Sabtu, 15 November. 6.30, saya berangkat dari Aichi University of Education ke Bandara Chubu (Nagoya), setelah saya hitung waktu tempuh ke bandara adalah 58 menit. Pesawat saya terbang jam 9.35. Saya dan istri sudah biasa memperhitungkan waktu tempuh, karena disini alat transportasi memang sudah terjadwal dan tepat waktu.

Saya kemudian naik kereta limited express menuju bandara chubu. Saya pun tenang, karena semua berjalan sesuai jadwal. Namun betapa terkejutnya saya, ketika kereta hanya berhenti di stasiun Otagawa (5 stasiun sebelum bandara). Terdengar kabar bahwa kereta sebelum saya, menabrak sebuah mobil yang melewati palang perlintasan. Jalur ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Jam menunjukkan pukul 7.30. Saya pun bergegas mencari alternatif transportasi lain, taxi maupun bus.

Kondisi kereta Meitetsu yang menabrak mobil. Kereta ini tepat di depan kereta yang saya tumpangi.

Ketika saya turun di exit stasiun Otagawa, ratusan orang sudah antri menunggu transportasi. Tujuan mereka sama. Bandara. Saya pun dengan sabar menanti antrian. Jam menunjukkan pukul 8.30… Satu jam lagi pesawat berangkat, dan saat ini pintu check in bagasi sudah ditutup. Saya pun mulai pasrah. Sedangkan antrian pun seakan tak bergerak. Saya menghubungi istri saya, via handphone yang saya pinjam dari seorang penumpang kereta asal India. Istri saya pun menghubungi Otosan (orang tua angkat kami) yang rumahnya tidak jauh dari bandara. Otosan pun bergegas menjemput. Meski demikian, butuh waktu sekitar setengah jam untuk sampai di stasiun Otagawa. Sejurus kemudian, ada pengumuman dari petugas, bahwa jalur kereta sudah kembali dibuka. Ratusan penumpang menyerbu masuk ke dalam kereta, dan menuju bandara.

Rasa was-was saya, antara bingung dan pasrah mewarnai perjalanan kereta menuju bandara. Jam menunjukkan pukul 9.30. 5 menit lagi pesawat berangkat. Namun saya pun lemas, ketika melihat pintu check in Air Asia sudah ditutup. Kosong. Tak ada seorang pun disana. Di papan pengumuman, tersebut bahwa pesawat Air Asia lepas landas. Ya…, saya ketinggalan pesawat. Uang jutaan rupiah melayang sudah. Dengan gemetar, saya mengangkat gagang telepon dan menghubungi istri saya. Mengabari bahwa pesawat sudah berangkat. Air mata saya pun menetes. Saya berkata pada istri, “Say…, jika cara professional sudah ditempuh dan tidak berhasil. Maka saatnya kita pakai cara spiritual. Doain ya… Abi mau ke musholla dulu.”

Saya bergegas ke musholla bandara Nagoya. Benar, di Jepang mulai banyak fasilitas untuk umat Islam, seperti tempat ibadah dan makanan halal. Di musholla inilah saya berdoa pada Allah. Saya mengikuti Sunnah Rasul agar doa dikabulkan Tuhan. Di saat semua usaha sudah dilakukan, di saat segalanya mentok, ketika jalan keluar tak lagi mungkin, maka di sanalah pertolongan Allah ada. Kiat agar doa selalu dikabulkan Tuhan ada 6 langkah, berwudhu, sholat dua rokaat (sholat hajat), membaca Al Qur’an (meski hanya 1 ayat), berdoa pada Allah dengan diawali sholawat, memasrahkan segalanya pada Allah, dan bersedekah.

Setelah sholat, sambil membawa tiket pesawat dan meneteskan air mata, saya pun berdoa pada Tuhan …. “Ya Rabb, segalanya sudah aku lakukan, mulai dari memesan tiket lebih awal, memperhitungkan jam keberangkatan, menyiapkan semuanya, namun takdirMu mengatakan sebaliknya. Andaikata ini memang ketetapanMu, aku harus membatalkan perjanjian dengan Kementerian Kesehatan, maka aku pasrah ya Rabb. Namun, izinkan aku dan keluargaku berusaha untuk terakhir kalinya hari ini. Izinkan kami mencari kemungkinan adanya tiket pesawat lainnya hari ini. Karena ahad besok tidak ada lagi pesawat ke Indonesia. Jika memang kau mengabulkan, maka aku akan memenuhi janjiku untuk bersedekah lebih besar dari sebelumnya. Izinkan Ya Rabb. Bantu aku…” Aamiin.

Saya pun kembali ke apartemen di Universitas. Jam menunjukkan pukul 12.30, kayaknya tidak mungkin lagi saya bisa booking pesawat. Ketika saya membuka pintu rumah, istri saya tersenyum dan berkata…, “Mas… Umi dapat tiket pesawat ke Indonesia. Tapi sampeyan harus berangkat dari Tokyo.

Hah… beneran Say….” Ujar saya tak percaya.

Iya…, Alhamdulillah, setelah Abi mengatakan akan berdoa ke musholla, Umi telepon ke semua rekan di sini. Dari sekitar 20 orang lebih yang umi hubungi, hanya 3 orang yang respon. Dan orang terakhir inilah yang bersedia menyediakan tiket.”

Lalu… ke Tokyo, Abi naik apa? Tidak mungkin sampai tepat waktu kalau naik kereta biasa.”

Ya naik shinkansen say… Dulu Abi kan punya keinginan naik Shinkansen, nah sekarang Allah mengabulkan dua doa abi sekaligus. Abi bisa naik shinkansen plus naik pesawat ke Indonesia. Ya… memang banyak sih pengeluaran kita, tapi kepercayaan klien harus tetap dijaga. Insya Allah apa yang kita keluarkan jadi sedekah.

Tuhan mengabulkan doa saya naik shinkansen, hehe…

Saya pun memeluk istri saya. Ini keajaiban yang kesekian kalinya.. Tuhan selalu memberikan jalan bagi kami untuk terus menebar kebaikan. Akhirnya, saya pun berangkat ke Indonesia, via Haneda Tokyo. Dan bisa mengisi training di Kementerian Kesehatan.

Terima kasih Ya Rabb…, Kau telah mengabulkan doaku. Dan kami pun akan memenuhi janji untuk membelanjakan harta di jalanMu.

Salam Amazing.

Saya dan peserta inhouse pelatihan powerpoint Amazing Slide Presentation Kementerian Kesehatan RI.

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment