4 Kesalahan Umum Diagram
Dalam buku Presentation Zen, disebutkan bahwa diagram adalah komponen dalam slide presentasi yang sangat istimewa. Diagram sangat baik untuk menjelaskan konsep. Memaparkan proses. Menunjukkan urutan. Hingga menampilkan langkah demi langkah. Diagram merupakan bentuk visual dari informasi dalam wujud geometris.
Seringkali diagram berbentuk beberapa shapes. Berisi sejumlah informasi. Yang dihubungkan dengan panah. Meski tampak mudah. Namun ternyata tidak jarang kita menampilkan diagram dengan cara yang keliru. Berikut ini adalah kesalahan umum diagram yang sering terjadi. Saya mengutip penjelasan ini dari artikel Prezentio.
1- Menampilkan Diagram tidak Sesuai Fungsi
Setiap diagram memiliki ciri khas dan bentuk masing-masing. Di Powerpoint Anda bisa mengetahui dengan mengklik “Insert” dan pilih “SmartArt”.
Di sana terdapat puluhan diagram sesuai fungsinya. Salah satu dari 4 kesalahan umum diagram adalah menempatkan diagram dengan fungsi yang keliru. Misalnya, informasi siklus menggunakan diagram liner bukan cycle diagram. Atau informasi pohon keluarga menggunakan diagram sirkuler bukannya Organizational chart.
Untuk menghindari 4 kesalahan umum diagram tersebut, berikut adalah jenis dan fungsi diagram dalam slide presentasi:
Diagram Flowchart – untuk memetakan aliran suatu proses.
Mind Map – untuk mengatur dan menyusun ide atau pemikiran.
Fishbone – untuk menganalisis akar penyebab masalah.
Diagram Divergen – untuk memvisualisasikan hierarki struktur organisasi.
Diagram Piramida – untuk menyoroti hierarki data.
Diagram Siklus – untuk menunjukkan proses yang terus kontinu.
2- Tidak Terdapat Ruang Kosong yang Memadai
Ruang kosong atau white space sangat penting dalam slide. Ruang kosong digunakan untuk memudahkan audiens memahami informasi. Selain menampilkan estetika slide jauh lebih baik. Diagram yang tanpa ruang kosong memadai, akan tampak padat. Susah untuk dibaca. Dan kurang menarik untuk dilihat.
Untuk menjamin keberadaan ruang kosong, reduksi kata-kata yang kurang penting. Buat kalimat diagram menjadi positif. Perpendek. Sehingga shape diagram tidak terisi banyak kata. Secukupnya saja. Perhatikan juga penempatan diagram Anda. Tentukan alurnya, apakah harus horizontal, vertikal maupun diagonal. Gunakan shape sederhana. Untuk meringankan bacaan audiens.