Wawancara dengan NetSains.net (2)
Favorit
DITO: Boleh tahu apa (saja): masakan, minuman, buku bacaan, hobi terfavorit Bapak?
Jawab:
Bagi saya masakan dan minuman terbaik adalah buatan ibu dan istri saya. Apapun jenisnya. Karena mereka punya satu bumbu yang tidak dimiliki restoran berkelas sekalipun. Bumbu itu adalah cinta dan kasih sayang. Banyak referensi ilmiah yang menyebut, bahwa air dan makanan itu hidup. Mereka akan merespon apapun yang kita rasakan. Jika positif maka apa yang kita makan dan minum akan menyehatkan. Demikian sebaliknya. Saya percaya hal itu. Maka, makanan terbaik yang menyehatkan bagi saya adalah masakan Ibu dan istri saya.
Buku favorit saya adalah “The Miracle of Enzyme” karya Hiromi Shinya, “Hidden Message in Water” karya Masaru Emoto dan Kubik Leadership karya Farid Poniman, Indrawan Nugroho dan Jamil Azzaini. Sedangkan hobi saya adalah menulis, public speaking dan desain slide, persis sama dengan profesi saya saat ini, penulis, trainer dan konsultan slide nasional.
DITO: Boleh tahu apa saja yang Bapak lakukan di waktu luang?
Jawab:
Lebih tepatnya kita harus meluangkan waktu, ada 4 hal yang bisa saya lakukan. 1 menulis blog atau buku, 2. Berlatih training, 3 berlatih desain dan 4. Memberi waktu berkualitas untuk keluarga.
Untuk menulis, saya telah berikrar dalam diri, bahwa setiap hari kerja saya akan selalu mempersembahkan tulisan baru untuk pembaca setia blog saya. Jika memang dalam sehari saya tidak memposting tulisan baru, maka ada dua kemungkinan, saya sakit atau saya aktivitas memaksa diri saya tidak bisa menulis hari itu. Namun saya tetap berusaha mengganti tulisan yang kosong di hari yang lain.
Menulis adalah skill. Menulis adalah kemampuan. Sama seperti memasak, menjahit, memperbaiki mobil, maupun fotografi. Karena skill, kemahiran menulis tidak datang dengan sendirinya. Butuh waktu dan butuh kesabaran untuk mengasahnya. Bagaimana cara supaya kita mahir menulis? Jawabannya mudah. Luangkan waktu untuk menulis. Dengan meluangkan waktu, kita bisa berlatih merangkai kata dan menambah kosakata. Saya pun demikian, hasil belajar saya dan ukiran pena yang telah saya goreskan, telah diterbitkan menjadi buku, yaitu “Menjadi Pemenang Kehidupan” (Leutika, 2010) dan “4 Cermin Flora” (Gramedia Pustaka Utama, 2012).
Dengan membaca, kita akan mengenal dunia. Dengan menulis, dunia akan mengenal kita. Saran saya, jika benar-benar ingin meninggalkan jejak abadi di dunia, dan nama kita tetap terkenang meski sudah tiada, maka menulislah, mulai saat ini juga.
Sama dengan berlatih training dan desain. Keduanya adalah skill, yang kian meningkat jika kita terus berlatih dan berlatih. Mas Dito bisa membaca aktivitas saya dalam tulisan di blog http://DhonyFirmansyah.com. Insya Allah tiap hari ada tulisan baru.
Sedangkan waktu berkualitas untuk keluarga, memang sengaja saya harus sediakan tiap hari. Karena keluarga adalah lingkungan terkecil kesuksesan. Orang yang sukses namun membiarkan keluarganya terbengkalai, bukanlah pilihan yang bijak. Sebaliknya, selalu bersama keluarga namun tidak memberikan yang terbaik itu pun juga kurang tepat. Saya pun ketika training wajib meluangkan waktu untuk menelpon anak maupun istri di rumah. Meminta restu Ibu sebelum mengisi dan sebagainya. Ini adalah hal-hal kecil yang berdampak besar bagi hidup saya. Hal-hal kecil yang menunjang kesuksesan. Gunung pun terdiri dari batu-batu kecil bukan…
DITO: Bagaimana Bapak mengharmoniskan waktu antara hobi, diri sendiri, anak, keluarga, berorganisasi, trainer, penulis? Adakah kiat-kiat khusus agar seseorang dapat fleksibel dan multitasking seperti Bapak?
Jawab:
Kuncinya satu, membagi waktu. Saya ingin karir, keluarga dan ibadah saya seimbang. Setelah seharian mengisi training, sorenya jangan sampai kita lalai dan mengabaikan keluarga. Sapa mereka, peluk mereka dan bermainlah dengan anak-anak. Hingga mereka merasa puas dan gembira karena kasih sayang orang tua masih mereka peroleh dengan hangat. Setelah anak-anak tidur, saya pun melanjutkan aktivitas dengan menulis, desain maupun berlatih materi pelatihan. Saya tidur kurang lebih jam 12 malam, dan bangun sekitar jam 3 pagi. Saya lanjutkan dengan ibadah pada Tuhan. Saya ingin hidup saya harmonis, sukses dengan tetap berada di jalur kebaikan bersama Tuhan. Karena jika kita berjalan bersama Allah di jalan kebaikan, Dia-lah penolong kita, tak satupun halangan berarti bagi-Nya.
Rahasia Mahakarya
DITO: Boleh tahu bagaimana proses kreativitas di balik kepenulisan dua mahakarya Bapak “Menjadi Pemenang Kehidupan” (Leutika, 2010) dan “4 Cermin Flora” (Gramedia, 2012)?
Jawab:
Menjadi Pemenang Kehidupan adalah buku pertama saya, hasil duet saya dengan istri. Mengapa harus duet? Karena buku ini bercerita tentang kehidupan. Bukan hanya saya tapi juga istri saya. Kami berdua menulis sehingga buku ini terkesan obyektif. Tidak hanya dari tulisan kaum Adam saja, namun juga kaum Hawa. Dan membuktikan bahwa, siapapun Anda, laki atau perempuan, bisa menjadi pemenang kehidupan. Buku ini bercerita tentang bagaimana kita bisa memenangi kehidupan dunia dan akhirat di dunia. Lho.. mengapa di dunia? Ya., karena di akhirat tidak ada persaingan, yang ada pembalasan.
Buku ini kami buat dalam waktu 2 bulan. Intinya adalah upaya untuk memenangi kehidupan. Yaitu menyeimbangkan 3 simpul kehidupan Anda, diri Anda, keluarga Anda dan lingkungan sekitar Anda. Buku ini juga mempunyai lembar kerja. Yang membantu proses perubahan hidup selama 90 hari. Sudah banyak testimoni positif dan keberhasilan para pembacanya.
Sedangkan buku “4 Cermin Flora’ Adalah buku motivasi biologi pertama di Indonesia. Buku ini membutuhkan waktu 3 bulan proses pembuatan. Namun rangkuman materinya, adalah hasil studi saya kurang lebih selama 10 tahun di bidang biologi. Buku ini mengarahkan Anda untuk menjadi pribadi terbaik seperti halnya flora. Mengapa flora? Ya.., karena flora tidak memiliki hawa nafsu berlebih seperti manusia maupun hewan. Tidak memiliki emosi negatif seperti hal nya manusia. Inilah yang menjadi perhatian saya. Di buku ini Anda akan mengathui mengapa bunga matahari bisa membimbing manusia menuju kesuksesan. Lingkaran tahun bisa menunjukkan pentingnya ilmu untuk sukses, dan berbagai fenomena flora yang menarik lainnya. Pihak Gramedia sendiri memandang buku ini sebagai naskah yang unik. Dan baru pertama mereka baca setelah sekian tahun berkecimpung di dunia literasi dan penerbitan buku.
Top Ten
DITO: Boleh tahu, apa saja sepuluh permasalahan pokok / inti yang sering Bapak jumpai di dunia training? Serta bagaimana Bapak merumuskan alternatif / solusi, secara ringkas-bernas, untuk sepuluh problematika di atas?
Jawab:
Saya kasih globalnya saja ya Mas, ini sering terjadi pada siapapun yang ingin meraih impiannya:
Pertama, faktor keyakinan
Keyakinan yang tidak utuh, solusi: merangkai keyakinan yang kuat.
Tujuan yang tidak jelas dan dianggap mustahil, solusi: setiap tujuan dapat diraih dengan perencanaan.
Tidak tahu harus memulai dari mana, solusi: mulailah dengan sesuatu yang anda sukai.
Kedua, faktor perencanaan
Tidak fokus dalam perencanaan, solusi: selesaikan satu per satu
Tidak bertindak sesuai perencanaan, solusi: lakukan dari yang paling mudah
Selalu menunda-nunda pekerjaan, solusi: anggap sesaat lagi adalah deadline
Ketiga, faktor kontinuitas
Tidak menemukan mentor yang sesuai, solusi: membuat list dan mengikuti even para mentor
Tidak serius dalam menimba ilmu mentor, solusi: buat target tambahan ilmu tiap kali bertemu
Menyerahkan tanggung jawab pada orang lain, solusi: membuat karya dari kreasi pribadi
Merasa cukup, enggan untuk terus belajar, solusi: berganti mentor dan kelompok
Menemukan Tuhan
DITO: Bagaimana Bapak dapat “menemukan Tuhan” melalui dunia kepenulisan dan training?
Jawab:
Mohon maaf mas, saya kurang setuju dengan istilah “menemukan Tuhan” karena Tuhan tidak pernah hilang.
Saya lebih setuju dengan istilah melangkah di jalan Tuhan.
Kalau memang ini yang dimaksud, maka dalam buku saya, saya berusaha untuk mengajak setiap pembaca untuk berjalan di alur kebaikan, dan itulah jalan Tuhan. Saya berusaha melakukan kebaikan terlebih dahulu sebelum saya sharingkan lewat tulisan dan buku. Saya tidak mau menjadi penulis yang hanya lebar berbicara lewat tulisan tapi nol dalam praktik kebaikan.
Pesan dan Kesan
DITO: Apa saja pesan dan kesan Bapak untuk generasi muda, terutama yang berminat mengikuti dan melanjutkan jejak langkah Bapak menjadi penulis buku dan trainer sukses?
Jawab:
Pilihlah profesi yang Anda sukai, jadilah ahli dalam profesi tersebut. Kesuksesan itu bukan karena gelar yang Anda raih. Tapi kesuksesan hadir ketika Anda mampu mengembangkan diri, terus menerus tanpa berhenti. Untuk sukses butuh pengorbanan dan tidak ada sukses yang instan. Ibarat mengambil buah kelapa, Anda tidak akan mampu memetik jika belum sampai puncaknya. Sama dengan hasil, Anda pun tidak akan mampu merasakan hasil kerja keras jika upaya Anda belum cukup untuk memetiknya. Maka teruslah berusaha, karena kesuksesan di tangan Anda sendiri, bukan di tangan orang lain.
DITO: Silakan menuliskan harapan, pesan-kesan Bapak untuk pemerintah RI?
Jawab:
Saya termasuk orang yang percaya energi positif balik positif dan energy negatif akan kembali kepada orang yang menyebarnya dengan bentuk negatif pula. Dan itu semua akan terbalas tuntas di dunia. Seorang pemimpin akan hidup damai dan tenang jika dia selalu berbuat positif pada masyarakatnya, negerinya pun makmur dan masyarakatpun mendukungnya. Sebaliknya, seorang pemimpin akan selalu gundah, gelisah dan berat menjalani hidup, jika dia berbuat negatif terhadap rakyatnya. Negerinya akan penuh masalah dan masyarakatpun membencinya. Jangan sampai kita menebar energi negatif, karena ini akan terbalas tuntas di dunia dalam hidup Anda. Alam tidak mungkin inkar janji, untuk menjamin ke-Maha Adil-an Tuhan.
DITO: Silakan memberikan pesan-kesan Bapak untuk netizen di netsains.net?
Jawab:
Negeri ini butuh sumbangan positif di berbagai hal. Lakukan apa yang Anda bisa, mulai saat ini juga. Ayo mewujudkan Indonesia dengan pribadi HebatManfaat.
Demikian wawancara eksklusif ini. Semoga bermanfaat dan mencerahkan kita semua. Amin.
Salam Pemenang Kehidupan.