Supir Bus
Di negeri ini saya sering menjumpai sopir bus ugal-ugalan. Bahkan tidak jarang banyak terjadi kecelakaan gara-gara perilaku supir bus. Saya tidak tahu alasannya, kejar setoran kah atau deadline perusahaan. Yang pasti, bagi siapapun nyawa jauh lebih berharga daripada segenggam uang. Ya, setiap profesi, aktifitas atau apapun itu ada tanggung jawabnya. Maka sungguh bijak jika kita sering-sering introspeksi terhadap aktifitas kita. Apa sudah menebar banyak manfaat atau belum.
Alkisah di pintu akhirat malaikat sedang menanyai seorang supir bus yang konon akan masuk ke surga.
“Apa aktifitasmu selama di dunia?”
“Saya supir bus.”
Tanpa banyak bertanya lagi, sang malaikat memberikan kamar yang mewah untuk supir tersebut, lengkap dengan peralatan yang terbuat dari berlian, emas dan perak.
Selanjutnya datang seorang pengemban dakwah agama. Malaikat juga bertanya hal yang sama padanya.
“Apa aktifitas kamu di dunia?”
“Saya seorang pengemban dakwah.”
Tanpa ba bi bu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan yang terbuat dari kayu. Tentu hal ini membuat sang pengemban dakwah protes.
“Lho… lho, tunggu. Kok aneh, ini pasti ada salah. Kenapa saya yang menjadi pendakwah malah dapat fasilitas yang lebih rendah dari seorang supir bus? Apa kelebihan dia dibanding saya?”
Dengan santai malaikat pun menjawab, “Begini Pak. Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang mengantuk dan tertidur, akhirnya mereka melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat supir bus mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa dan mengingat Tuhan….”
Hehe. Salam Amazing.