BLOG

Jasa Orang Tua dan Balasan Kita

Sejenak saya membuka-buka lagi koleksi buku saya. Ternyata, ada tulisan bagus dari Pak Ippho Santosa, tentang kesuksesan dan keluarga. Memang tidak dapat dipungkiri, kesuksesan kita selain dari kemampuan diri dan uluran tangan Tuhan, keluarga juga ikut andil di dalamnya. Tak jarang keluarga jadi faktor “x” kesuksesan kita.

Nah, andaikata kita sudah berusaha berprestasi dan masih belum menemui garis finish kesuksesan, coba kita koreksi diri. Apa benar keluarga kita sudah ditempatkan pada posisinya sebagai orang-orang yang kita cintai dan kasihi? Apakah selama ini kita sudah berbakti kepada Ayah dan Ibu kita?

Pak Ippho mendeskripsikan bagaimana orang tua menyayangi kita dengan sepenuh hati dan membandingkannya dengan balasan yang selama ini kita lakukan.

1 tahun, orang tua memandikan kita, balasannya kita menangis di tengah malam saat mereka butuh istirahat.

3 tahun, orang tua memasakkan makanan kesukaan kita, balasannya kita malah menumpahkannya.

5 tahun, orang tua membelikan kita baju yang mahal dan bagus, balasannya kita mengotorinya dengan tanah dan lumpur.

10 tahun, orang tua membiayai kita untuk sekolah dengan sekuat tenaga, balasannya kita malah malas-malasan belajar.

15 tahun, orang tua mengantarkan kita kemanapun, balasannya kita jarang memberi mereka kabar ketika di luar rumah.

17 tahun, orang tua kita mengantarkan ke pesta ulang tahun teman dan menunggu kita hingga pesta selesai, balasannya kita malah asyik bercengkrama dengan teman kita dan tak mempedulikan orang tua kita.

19 tahun, orang tua membiayai kita kuliah dan mengantar kita ke kampus pada hari pertama, balasannya kita malah menghardik orang tua supaya tidak dekat-dekat ke gerbang kampus, karena malu diantar.

25 tahun, orang tua membiayai pernikahan kita, balasannya kita malah pindah ke luar kota, meninggalkan mereka dan jarang sekali menghubungi kedua orang tua kita.

30 tahun, orang tua kita memberi tahu bagaimana cara merawat bayi, balasannya kita malah berkata, “Itu kan zaman dulu, kalo zaman sekarang berbeda Ma…”

40 tahun, orang tua kita sakit-sakitan dan meminta bantuan, balasannya kita malah mengatakan, “Mama, Papa, aku juga punya keluarga.”

Para Pemenang Kehidupan

Memang merawat anak adalah kewajiban dari setiap orang tua, namun kewajiban anak juga harus menyayangi kedua orang tuanya. Masalahnya hak seharusnya diperoleh ketika kita sudah melaksanakan kewajiban.

Sudahkah kewajiban kepada orang tua kita tunaikan, sehingga kita pantas mendapat hak berupa kesuksesan?

Salam Pemenang Kehidupan.

TAGS > , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment