Jangan Lupakan Perjuanganmu
Pandemi Covid-19 telah memaksa banyak pengusaha menutup bisnisnya. Bisa karena menurunnya omset. Bisa karena pembatasan jam operasional. Bisa karena tak ada cashflow yang cukup untuk membayar pegawai. Bisa juga karena kalah kompetisi. Apapun sebabnya, diakui tahun 2020-2021 adalah tahun yang sangat menantang untuk kita.
Tantangan ini benar-benar menempa mental kita, khususnya para pengusaha. Kita dipaksa putar otak. Mencari kesempatan. Hingga mengganti core bisnis. Rekan saya yang dulunya aktif di biro umroh, sekarang jual kathering aqiqoh. Rekan saya yang satu lagi dulu trainer outbond, sekarang jualan frozen food. Apapun dilakukan, asal halal dan menghasilkan. Apalagi pandemi membuat kita tidak punya banyak pilihan. Bertahan atau mati. Hanya itu opsinya. Tentu, orang yang masih memiliki semangat untuk berjuang, akan memilih bertahan. Dengan cara apapun. Dengan usaha apapun.
Saya pun demikian. Kreasi Presentasi (KP), perusahaan yang saya rintis bersama istri, saat ini banyak memberikan pelatihan infografis online. Setelah di awal pandemi banyak klien yang membatalkan jadwal pelatihan. Akibat kebijakan pelarangan pelatihan baik di hotel maupun di kantor mereka. Hal ini membuat KP putar otak. Bagaimana cara pelatihan teknis yang selama ini dilakukan offline, bisa berlangsung secara online dengan lancar, tanpa mengurangi esensi pelatihan.
Kami pun mulai melakukan riset dan uji coba pelatihan online selama 3 bulan. Berbagai training publik kami adakan. Untuk memastikan materi pelatihan ini mudah dipahami, bisa dipraktikkan dan memberi perubahan pada skill peserta. Alhamdulillah, perlahan tapi pasti training online kami mulai dikenal. Singkat. Cepat. Dan berdampak.
Seringkali saya sharing pada anggota tim KP, baik secara online maupun offline. Sebenarnya tidak ada yang pasti di dunia. Apalagi yang berkaitan dengan usaha manusia. Kepastian itu hanya dari Tuhan. Dan tugas kita adalah mendekati Tuhan untuk mendapatkan kepastian itu. Karena rezeki semua dariNya. Bahkan karyawan yang setiap bulannya digaji pun itu sebenarnya tidak pasti. Karena kita tidak tahu tiba-tiba perusahaannya tutup, tiba-tiba dia terkena musibah yang menghabiskan semua tabungannya, dan berbagai hal tidak pasti lainnya. Semoga Allah menghindarkan dari ketidakpastian yang negatif seperti itu.
Saya pun seringkali diingatkan oleh guru bisnis saya, bahwa dunia pengusaha lebih tidak pasti lagi. Ketika kita masuk dunia usaha, maka sebenarnya kita sudah memasukkan diri ini ke dunia yang penuh resiko. Resiko produk tidak terjual, resiko rugi, resiko bangkrut. Itu resiko negatif. Sebaliknya juga resiko untung, resiko gaji milyaran, dan resiko berbagi rezeki bagi banyak orang. Itu resiko positif.
Kata guru saya, tugas pengusaha hanya satu, memastikan timnya tetap semangat dan berhasil untuk mencapai resiko positif tersebut. Salah satu caranya adalah dengan melihat perjuangan Anda di masa lalu. Jangan lupakan perjuanganmu. Bagaimana kita membangun perusahaan. Bagaimana kita mempersiapkan proposal. Bagaimana kita mengoptimasi website. Bagaimana kita belajar jurnalistik dan branding. Bagaimana kita memenuhi rak toko buku Gramedia dengan karya. Bagaimana kita merekrut satu per satu karyawan dan memastikan gaji mereka tidak terlambat. Itu semua kita lakukan bukan satu dua tahun. Bisa belasan, bahkan puluan tahun. Jauh lebih berat dibandingkan pandemi ini yang baru berumur 2 tahun. Jauh lebih menyiksa dibanding shifting core bisnis. Jauh lebih menguras air mata dibanding tantangan mencari klien baru.
Maka, kata guru saya, jangan lupakan perjuanganmu. Karena dari hasil perjuanganmu, banyak orang menggantungkan nafkahnya padamu. Banyak orang merasakan manfaat pelatihanmu. Banyak orang menginginkan profesi sepertimu. Bersyukurlah. Caranya, dengan terus berjuang, bertahan dan terus ekspansif di era pandemi ini.
Salam Amazing.