Jangan Berharap pada Manusia
Pernahkah Anda dikhianati rekan Anda? Saya yakin hampir semua manusia mengalaminya. Apalagi Anda yang sedang merintis dan menjalani bisnis. Bisnis yang berorientasi profit dan uang tak jarang menjerumuskan manusia pada hal-hal negatif. Uang masalah sensitif. Salah atur dan salah persepsi bisa membutakan akal dan pikiran manusia. Tidak sedikit keluarga yang putus hubungan karena masalah warisan dan gono gini. Lebih banyak lagi pertemanan yang tak lagi terjalin saat uang menjadi fokus pikiran dan pembahasan. Masalah harta tak akan ada habisnya untuk dikejar dan ingin dimiliki. Apalagi jika kita lupa bersyukur dengan anugerah Tuhan atas profesi dan gaji yang selama ini kita punya.
Hindari banyak janji manis ketika bertemu orang lain yang ingin kerja sama bisnis. Tak perlu banyak obral keuntungan ketika bekerja sama untuk menjalankan sebuah proyek. Lakukan saja kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Yakinlah bahwa keuntungan akan datang seiring dengan kerja baik yang kita lakukan. Jika Anda seorang pegawai, fokuslah pada pekerjaan Anda. Berusahalah dengan sekuat tenaga untuk melaksanakan tupoksi Anda. Jika Anda PNS, tak perlu lah mengkorupsi waktu dengan mengerjakan hal lain di saat jam kerja Anda. Karena Anda digaji untuk melakukan tupoksi, bukan untuk bermalasan atau menyalurkan hobi. Mungkin tak ada orang yang tahu, tapi Tuhan Maha Melihat dan telah mencatatnya.
Saya pun dulu pernah mencoba berbagai usaha. Mulai dari distributor majalah, lembaga pendidikan, hingga bisnis outbound. Semuanya gulung tikar. Salah satu sebabnya adalah saya terlalu berharap pada manusia. Saya percaya janji manis mereka tanpa mau berusaha sendiri. Sebagai contoh, saya pernah dijanjikan seseorang untuk memasarkan produk saya ke berbagai lembaga pendidikan. Dia pun menjanjikan bahwa proposal saya sudah masuk dan disetujui oleh beberapa BUMN, tinggal mengatur jadwal. Namun apalah dikata, hingga artikel ini saya tulis, orang tadi tadi tak pernah memenuhi janjinya. Entah apa yang terjadi, justru dia sekarang bekerja sama dengan orang lain untuk mengisi pelatihan di BUMN yang tadi saya maksudkan. Dan lucunya, ini terjadi lebih dari sekali pada diri saya. Ini menyadarkan saya, jangan berharap pada manusia, apalagi sekedar ucapan dan janji manis. Percaya pada manusia memang boleh, namun sewajarnya saja. Berharap pada manusia itu yang keliru. Berharap seharusnya pada Tuhan, bukan pada yang lain, karena Dia-lah yang Maha Memberi.
Ya, saya yang salah. Saya yang terlalu berharap tanpa mau berusaha lebih keras. Saya yang berharap lebih pada manusia dan menafikan peran dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebuah pelajaran berharga bagi saya, yang akhirnya menampar saya untuk work harder and pray more.
Alhamdulillah, dengan kerja lebih keras, dan doa yang selalu teriring, perusahaan saya Kreasi Presentasi perlahan tapi pasti sudah dipercaya berbagai perusahaan besar dan BUMN untuk memberikan pelatihan presentasi dan desain slide. Kepercayaan dari klien mulai terbangun karena melihat produk kami yang orisinil dan terus update. Selain itu Kreasi Presentasi merupakan perusahaan presentasi dan desain slide pertama yang benar-benar konsen kepada presentasi dan desain slide. Inilah yang terus saya syukuri dan saya jaga.
Terima kasih Tuhan, Engkau telah menunjukkan padaku, mana orang yang memenuhi janji dan mana yang inkar, mana rekan sesungguhnya dan mana yang bukan. Kau menyadarkanku, jangan berharap pada manusia dan sudah sepatutnya aku berharap hanya pada-Mu, bukan pada makhluk-Mu. Engkaulah Maha Pemberi, Engkaulah yang membolak-balikkan hati. Terima kasih atas nikmatMu yang luar biasa padaku hingga saat ini. Bantu aku untuk terus bersyukur dan mengembangkan karir Pakar Slide ini di jalan-Mu. Pun, sadarkanlah orang-orang yang dulunya berjanji untuk memenuhinya. Karena janji adalah hutang dan hutang akan terus jadi beban hingga melunasinya. Sadarkanlah pula orang-orang yang inkar untuk kembali ke jalan yang baik. Dan bantu aku juga supaya mampu melunasi hutang janji, jika ada yang belum aku penuhi. Karena Engkau-lah yang Maha Memampukan.
Aamiin.