Hal Kecil Berdampak Besar
Tidak ada yang mengira, dua tahun lalu, saya adalah seorang karyawan kecil di sebuah institusi besar di Surabaya. Sebelumnya saya juga pernah kerja sebagai penyapu, pembersih ruangan, dan pencuci alat-alat laboratorium. Dua tahun lalu, saya memutuskan untuk resign dari institusi tersebut dan serius menekuni dunia training. Dua tahun bukan waktu yang sebentar, banyak suka duka yang saya alami bersama keluarga. Ketika merintis usaha dunia pelatihan, saya pernah mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Saya pun pernah ditolak oleh sejumlah perusahaan untuk mengisi di sana karena menurut mereka saya tidak memiliki kompetensi sesuai harapan mereka.
Bagi saya semua itu adalah pelajaran berharga, yang ikut mendewasakan dan membesarkan pelatihan yang saya rintis. Kerugian yang pernah saya alami tidak saya anggap sebagai sebuah kegagalan, namun sebuah investasi yang bisa saya ambil hasilnya beberapa tahun ke depan. Penolakan pun demikian, tidak saya anggap sebagai kegagalan, namun saya jadikan pemicu semangat supaya kompetensi saya kian expert dan mumpuni.
Ada rekan saya yang bertanya, “Kok bisa dirimu merintis usaha sesukses ini, bahkan bisa memberi pelatihan ke perusahaan sekelas Astra dalam waktu kurang dari dua tahun?” Jawaban saya sederhana, semua itu bisa saya jalani dengan tidak mengabaikan hal-hal kecil. Ketika saya makan malam dengan salah satu staf Astra, dirinya berkata, bahwa pimpinan Astra-lah yang merekomendasikan saya untuk mengisi pelatihan desain slide presentasi di sana. Dia tahu profil saya (knsultan slide nasional) dari web yang saya tulis dan update tiap hari, DhonyFirmansyah.com.
Padahal saya melakukan hal kecil, berupa menulis 1 artikel tiap hari, yang membutuhkan waktu tidak lebih dari 30 menit. Demikian pula dengan keahlian desain slide presentasi. Saya melakukan hal-hal kecil tiap malam, yaitu dengan mendesain minimal 5 slide powerpoint, yang membutuhkan waktu kurang dari 1 jam saja. Saya pun akhirnya mengerti, hal-hal yang kita anggap kecil itu bisa membesarkan dan menguatkan kesuksesan kita.
Kesuksesan kita ibarat sebuah bangunan rumah yang besar, kokoh dan kuat. Padahal tahukah kita kalau dibalik bangunan yang kokoh itu tersusun atas semen, pasir, kerikil yang kecil, dan terlihat sepele. Namun tanpa hal-hal kecil itu bangunan apapun tidak akan bisa berdiri tegak.
Nah, mulai sekarang mulailah merintis kesuksesan dari hal-hal kecil. Apa itu? Contohnya minta restu dari orang tua, setiap kali kita berangkat bekerja. Sms atau telepon istri / suami menanyakan kabar hari ini dan mengucap kata-kata cinta. Memeluk anak-anak kita setiap kali berangkat kerja dan sepulang beraktifitas, itu semua adalah contoh hal-hal kecil yang berdampak besar.
“Ok, kalau begitu mulai kapan saya bisa merintis hal-hal kecil itu Pak?” Mulailah sekarang juga, supaya kesuksesan Anda tidak lagi tertunda.
Salam Amazing.