BLOG

Desain Slide Presentasi – Minimalisir Bullet Point

Desain slide presentasi yang amazing harus mampu berbicara. Dengan image yang tajam, font yang berpengaruh dan warna yang memanjakan. Usahakan teks yang ditampilkan cukup besar sehingga mampu terbaca dengan baik. Jika teks cukup besar, maka tentu jumlah kalimat dalam tiap slide tidaklah terlalu panjang.

Sayangnya sebagian besar desain slide presentasi yang dihadirkan marak dengan bullet point. Apa itu bullet point? Bullet point adalah titik atau dots yang tersedia di template powerpoint untuk menempatkan teks. Keberadaan bullet point dimaksudkan membantu presenter membuat alur presentasinya dengan baik secara berurutan dan terstruktur. Namun ternyata sebagian besar presenter menyalahgunakannya. Mereka menggunakan bullet point sebagai sarana copy paste tulisan paragraf ke dalam slide presentasi. “Supaya tidak lupa” katanya. Padahal, dengan bergantung pada bullet point presentasi kita tidak akan optimal.

Mengapa bullet point harus diminimalisir?

Pertama, karena bullet point menghambat kreatifitas Anda dalam desain slide presentasi. Anda akan terpaku pada template, yang akhirnya masing-masing slide tidak memiliki kekuatan untuk menggerakkan audiens.

Kedua, bullet point menjadikan presentasi Anda menjemukan. Ya, Anda bisa membayangkan dalam satu slide terdiri dari 10 bullet point dan seterusnya dan seterusnya. Tentu Anda akan jenuh dan tak konsentrasi dalam menikmati slide presentasi. Mengapa? Karena slide bertujuan memuaskan visual audiens, dan bullet point sebaliknya.

Ketiga, Anda tidak mampu membedakan mana point yang penting di antara bullet point yang tersampai, karena semua tampak sama dan tak memiliki keunggulan satu dengan yang lain.

Dan yang keempat, saya yakin semakin banyak bullet point, makin banyak pesan Anda yang tidak diingat oleh audiens. Mungkin Anda bermaksud menyederhanakan presentasi dengan bullet point, akan tetapi bukan kesederhanaan yang audiens rasakan, tapi sebuah kerumitan. Ya, rumit, karena mereka sulit mengingat konten presentasi Anda.

Lalu bagaimana desain slide presentasi yang optimal? Tentu yang minim bullet point. Supaya mudah diingat, maka sampaikan pesan Anda satu per satu. Mengutip perkataan Steve Jobs, kalau bisa satu slide satu pesan. “Wah, slide saya jadi banyak dong.”  Banyak atau tidak itu relatif. Walaupun satu slide tapi jika penuh dengan bullet point maka tentu presentasi kita menjemukan. Padahal presentasi bukan iklan. Iklan bisa diulang-ulang, sedangkan dalam presentasi, Anda hanya punya satu kali kesempatan, maka optimalkan. Sebagai penutup, coba renungi perkataan Nancy Duarte, “Jangan hitung slide Anda, tapi pastikan isi slide Anda diperhitungkan.”

Keep practicing to be #PresentationExpert.

 

Dhony Firmansyah, Pakar Slide Presentasi

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment