Bersyukur > Berterima Kasih
Mendapatkan hadiah secara cuma-cuma dan sangat berharga adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Anda dan saya pun akan merasakan hal yang sama, jika memperoleh hadiah yang sangat bernilai. Mungkin kita tidak akan berhenti bersyukur atas pemberian itu.
Dari sekian banyak pemberian yang kita terima di dunia, ternyata pemberian yang sangat berharga bukanlah dari manusia. Namun berasal dari Tuhan. Ya, Tuhan telah menganugerahkan kepada kita fisik dan mental yang tak ternilai oleh apapun. Dan saya yakin, Anda tidak akan rela bagian tubuh Anda ditukar dengan rupiah ataupun dolar dalam jumlah berapapun.
Coba kita selidiki sebagian kecil kelebihan fisik dan mental kita, yang telah diberikan secara cuma-cuma oleh-Nya.
Mata kita mampu membedakan lebih dari 10 juta warna dalam waktu singkat. Otot manusia, bila digabungkan akan mampu menarik beban seberat 25 ton, atau setara dengan sebuah tank. Pembuluh darah kita berukuran sangat kecil namun panjangnya dua kali keliling bumi. Dengan desain yang mengagumkan, pembuluh darah dapat menjangkau setiap sudut tubuh manusia, untuk menghantarkan nutrisi dan oksigen.
Potensi dari masing-masing pemberian Tuhan sangat luar biasa. Demikian pula dengan otak kita. Otak kita hanya memerlukan energi setara dengan lampu 5 watt. Namun bisa bekerja seperti seperangkat superkomputer canggih yang tersusun dalam gedung 100 tingkat. Maha Suci Allah.
Nah, oleh karena itu, sungguh sangat lazim bila kita bersyukur pada Tuhan atas segala pemberian-Nya. Hanya saja ada sebagian dari kita yang menganggap bersyukur = terima kasih. Padahal bukan hanya itu.
Semisal Anda memberikan hadiah pada rekan Anda sebuah jam tangan mahal. Awalnya rekan Anda mengucap terima kasih hingga meneteskan air mata. Namun ternyata hingga beberapa tahun, jam tangan Anda tidak pernah dipakai dan tidak difungsikan. Apakah itu bersyukur? Jelas tidak. Andapun akan enggan memberikan rekan Anda tadi hadiah yang lain.
Demikian pula dengan kita. Tuhan sudah menganugerahkan berbagai hadiah fisik dan mental yang tak ternilai. Sangatlah pantas bila kita mengucap terima kasih. Tetapi bila kita tidak mempergunakan potensi yang diberikan Tuhan untuk kebaikan, maka sebenarnya kita belum bersyukur. Bila kita tidak mengoptimalkan pemberian Tuhan untuk menghasilkan karya di dunia, maka sejatinya kita juga belum bersyukur.
Bersyukur lebih besar artinya daripada sekedar mengucap terima kasih. Optimalkan potensi Anda, karena itulah syukur yang sebenarnya.
Salam Pemenang Kehidupan.
Nb:
Selama bulan Ramadhan, dengar Inspirasi dari Alam oleh BioMotivator Dhony Firmansyah, penulis buku Menjadi Pemenang Kehidupan by Leutika Publisher, di Smartfm Surabaya, setiap hari pukul 10.15, 15.15, 17.24 dan 20.15 WIB. Untuk mendengar secara live streaming klik