Slide Itu Mengikuti Anda
Salah satu alasan yang membuat saya yakin bahwa dalam satu slide presentasi cukup 1 pesan saja adalah pemahaman saya yang mempercayai bahwa slide itu seharusnya mengikuti Anda sebagai presenter. Apa maksudnya? Dulu, saya sering mengikuti seminar maupun pelatihan yang menyajikan pembicara beserta slide presentasinya. Nah, pada umumnya slide presentasi yang dihadirkan penuh dengan tulisan, akibatnya penyampaian pembicara terpaku pada slide, bahkan seringkali pembicara mengikuti slide dengan membacanya.
Secara subyektif, bagi saya ini tentu sangat membosankan. Tidak ada beda nyata antara pemaparan presentasi dengan slide. Bahkan lebih jauh, tidak ada bedanya ada atau tidaknya pembicara dengan materi yang disampaikan. Slide seakan menjadi bintang utama, padahal kita datang untuk menyaksikan performa pembicara. Inilah akibatnya jika seorang pemateri mengikuti slide.
Sudah tidak zaman presentasi dengan membaca slide hehehe…
Lalu mengapa seorang pembicara menempatkan banyak teks di dalam slide materinya? Jawaban yang paling umum adalah takut lupa terhadap materi yang disampaikan. Artinya, slide memang jadi patokan utama. Jika tanpa slide, pembicara tak mampu menyampaikan materi. Seharusnya slide itu mengikuti Anda jadi sebaliknya.
Alasan berikutnya adalah seorang pembicara merasa bahwa semua isi materinya penting, sehingga dia harus menampilkan semuanya. Padahal menurut Garr Reynolds, jika Anda menampilkan semua dalam slide presentasi, dengan alasan itu semua penting, maka sesungguhnya tak ada yang penting dari materi presentasi Anda. Ya, tidak ada inti materi, tidak ada kata kunci, tidak ada pokok bahasan.
Maka, mulai sekarang, buatlah pembeda antara presentasi dengan slide Anda. Pastikan audiens memperhatikan Anda dengan hanya menempatkan kata kunci dalam slide presentasi. Desainlah slide itu dan rangkailah skrip presentasi Anda. Pastikan slide itu mengikuti Anda dalam berbicara, sehingga audiens pun mengikuti alur presentasi Anda.
Dengan ini, presentasi Anda kian memukau dan berkelas.
Salam Amazing.
Follow @DhonyFirmansyah.
