BLOG

Tips Presentasi – Be Your Self

Tips presentasi. Tahukah Anda, bahwa kain batik Indonesia sudah diakui PBB (Unesco) sebagai warisan budaya dunia? Ya, batik telah dikenal dunia sebagai tradisi asli Indonesia. Batik sendiri merupakan seni mewarnai dan ornamen kain menggunakan lilin serta zat warna tertentu. Di Indonesia, dikenal lebih dari 500 motif batik yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Tiap daerah memiliki motif dan ornamen khas berbeda, yang menunjukkan karakter serta budaya daerahnya.

Yogyakarta misalnya, di daerah ini salah satu motif batik yang paling terkenal adalah motif parang. Pola ini dulunya hanya dipakai oleh anggota kerajaan. Motif lingkaran miringnya menunjukkan kebesaran, kekuasaan dan kewibawaan raja. Yogyakarta sangat khas dengan batik parangnya dan saat ini, sebuah kebanggan jika ada wisatawan yang berkunjung ke Yogya, kemudian membeli batik parang. Demikian pula dengan daerah lain. Jambi misalnya. Pengaruh dari budaya melayu terlihat pada motif batik Jambi. Warna yang cerah dan bunga-bunga simetris menjadikan batik Jambi sangat khas dan berbeda dengan propinsi lain.  Setiap daerah memiliki karakter tersendiri. Dan itu indah.

Lalu apa hubungannya batik dengan presentasi? Motif batik dan daerahnya adalah sesuatu yang sulit untuk dipisahkan. Orang tidak akan percaya, ketika orang Papua menyebut bahwa batik parang berasal dari daerahnya, karena karakter dan motif batik Papua berbeda dengan Yogyakarta. Ketika dijual pun tentu nilainya jauh di bawah kain corak asli Papua. Perbedaan corak dan motif adalah sesuatu yang alami, dan justru diferensiasi serta kekhasan batik di tiap daerah inilah yang membuatnya bernilai. Meski konon asal mula batik di Indonesia adalah sama, yaitu Toraja, namun keberagaman batik Indonesia menjadikan negeri ini melimpah akan tradisi.

Demikian pula dengan presentasi. Saya yakin siapapun Anda yang ingin skill penyampaian presentasinya meningkat pasti memiliki guru keahlian. Guru inilah yang membimbing dan mengasah kemampuan Anda. Pepatah mengatakan “Buah yang jatuh, tak akan jauh dari pohonnya“, sifat seseorang tak akan jauh dari tempat dimana dia dilahirkan, keluarga dimana dia dibesarkan, dan pengalaman hidup yang dia alami.  Begitu pula presentasi. Kurang lebih metode penyampaian Anda akan mendekati guru presentasi Anda. Bahkan seringkali saya melihat seorang presenter meniru persis gaya dari guru presentasinya.

Bagi saya, alangkah baiknya jika Anda memiliki motif atau corak penyampaian sendiri. Seperti motif batik dan daerah asalnya. Mengapa? Yang pertama, jika penyampaian Anda sama persis dengan guru Anda (A misalnya), audiens akan langsung membandingkan Anda dengan “A”. Tentu saja, karena “A” lebih mereka kenal dan lebih populer dibanding Anda, maka audiens akan memandang Anda sebagai seorang peniru atau plagiator yang tidak memiliki materi dan gaya penyampaian sendiri. Negatif bukan.

Yang kedua, ketika Anda sudah dibandingkan dengan guru Anda dan tidak ada diferensiasi, maka nilai Anda di hadapan audiens akan jauh lebih kecil dibanding guru Anda. Nilai tersebut bisa jadi kepercayaan, ketertarikan, antusiasme hingga nilai kontrak presentasi Anda sendiri. Tentu ini akan sangat merugikan.

Saran saya, tirulah batik, yang memiliki motif dan gaya sendiri. Meski berbeda namun tetap elegan untuk disandang. Begitu juga dengan presentasi. Memiliki guru keahlian itu wajib. Namun jangan menjadikannya sebagai patokan mulai A hingga Z. Ambil kelebihan guru Anda, tutupi kelemahannya dengan metode Anda sendiri. Saya yakin Anda tidak akan percaya diri memakai batik milik orang lain, saya pun yakin Anda tidak nyaman meniru gaya guru Anda dalam presentasi. Be Yout Self.

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment