BLOG

Rakyat Keluargamu

Apakah Anda mencintai keluarga Anda? Ini pertanyaan retoris yang tak perlu dijawab. Tentu kita semua mencintai keluarga. Siapapun kita. Namun apakah kita mencintai keluarga sepenuh hati? Mungkin ini yang perlu dicerna lebih jauh.

Apa maksud mencintai sepenuh hati? Artinya kita mencintai keluarga tanpa syarat apapun, tanpa excuse apapun. Kita mencintai keluarga bukan karena Ayah dan Ibu kita kaya. Bukan karena kedudukan mereka. Bukan karena kesuksesannya. Akan tetapi kita cinta Ayah, Ibu, dan anak karena tidak ada alasan bagi kita untuk membenci mereka. Seorang anak tahu apa hak dan kewajibannya pada orang tua dan demikian sebaliknya.

Bahtera keluarga akan dilalui bersama. Susah dan senang dipikul berbarengan. Bukan dibebankan pada satu pihak saja. Antara satu anggota keluarga dengan yang lain selalu berbagi, baik solusi maupun problem. Sehingga keluarga yang harmonis tercipta dengan indah.

Nah, saya ingin berpendapat sedikit tentang sejumlah aksi demo menentang kenaikan harga BBM yang saat ini masih bergulir. Adanya kericuhan dan anarkisme, menurut saya akibat kedua pihak (pemerintah dan rakyat) tidak menganggap satu sama lain sebagai keluarga.

Titik berat pembahasan ini tentu pada pemerintah. Karena semua kebijakan dan aturan ditentukan oleh pemerintah, sedangkan rakyat hanya menerima hasilnya. Andai saja pemerintah memperlakukan rakyat seperti keluarga sendiri, tentu pemerintah akan mempercayakan pengelolaan BBM pada orang-orang-orang yang ahli di negeri sendiri. Dan tidak menyerahkan tambang dan kilang minyak kepada asing. Seperti kepala keluarga yang lebih percaya pada anggota keluarganya daripada orang lain.

Jika pemerintah mau menjadikan rakyat ini sebagai keluarga. Tentu pada setiap aksi demo sebelum memanas, perwakilan pemerintah akan mengajak para pendemo berdialog dan mencari win-win solution. Seorang kepala keluarga akan menghindari setiap perselisihan dengan mengajak berbincang dan berdialog sebelum masalah keluarga membesar. Dirinya tidak akan meninggalkan keluarganya yang sedang semrawut.

Andai saja rakyat ibarat keluarga, tentu pemerintah tidak menyerahkan harga BBM pada mekanisme pasar dunia. Dan lebih mementingkan kesejahteraan rakyat, dengan mencari alternatif lain untuk menutup defisit subsidi yang selama ini disebut pemerintah selalu mengalami kekurangan. Bagi saya, seorang kepala rumah tangga lebih baik bekerja lebih keras untuk mencari penghasilan tambahan, daripada meminta anggota keluarganya mempererat ikat pinggang.

Saya percaya, sumber daya negeri ini lebih dari cukup untuk mensejahterakan setiap individu yang hidup di nusantara. Saya yakin, SDM negeri ini mampu menjadi pelopor kemajuan bangsa, tanpa harus dipercayakan kepada asing.

Maka, jadilah sebuah keluarga yang mencintai sepenuh hati, sehingga negeri ini bisa maju dan meraih kejayaan bersama.

Salam Amazing.

Pilih acara yang sesuai dengan passion Anda, hubungi Dian 0878 538 19 330.

Klik gambar untuk memperbesarnya.

TAGS > , , , , , , , , , , , ,

Post a comment