Belajar untuk Konsisten

Pelatihan Infografis, Videografis & Visualisasi Data, CP: 0857 3333 0407.

Belajar untuk Konsisten

Air mineral Aqua, saat ini menjadi top leader air mineral di Indonesia. Aqua menjadi brand terbaik untuk air minum karena konsistensinya menjaga kualitas airnya. Di sisi lain, ada brand Toyota. Merk mobil ini menjadi produsen mobil terbesar di tanah air dan juga di dunia karena konsistensinya akan purna jual. Sebut saja merk Toyota, maka Anda akan menemukan spare part nya dimana-mana. Mulai dari yang original hingga yang kaleng-kaleng hehe. Satu lagi, brand mie instan Indomie. Merk ini pun menjadi top brand makanan instan karena dia mampu konsisten menjaga rasa.

Konsistensi adalah salah satu kunci tiap kesuksesan. Setiap brand belajar untuk konsisten. Tiap perusahaan pun belajar untuk konsisten. Saya juga yakin, kalau tiap orang sukses pasti konsisten memperjuangkan impiannya. Dia akan terus belajar dan belajar. Karena konsistensi adalah keahlian yang tidak ada pelajari dengan sekedar tahu. Namun bisa dikuasai jika Anda benar-benar mengalaminya.

Kita ibaratkan impian sebagai lantai 2 sedangkan kita di lantai 1. Kita tentu ingin meraih impian. Artinya kita harus bisa naik ke lantai 2. Nah, konsistensi adalah anak tangga yang harus ditapaki utk menuju ke lantai 2. Anda bisa melompat, namun tenaga Anda tidak cukup kuat. Hanya dengan menapaki anak tangga demi anak tangga, impian Anda akan cepat teraih.

Contoh sederhana, jika kita ingin menjadi dokter hebat, maka masuk ke pendidikan kedokteran itu satu anak tangga. Magang dan praktik di Rumah Sakit itu anak tangga berikutnya. Mengambil jurusan spesialis itu anak tangga atasnya. Terus saja konsisten, tapaki satu per satu hingga sampai di lantai 2. Belajar untuk konsisten bisa mengantar Anda menjadi dokter hebat.

Contoh lainnya. Misalnya, Anda ingin menjadi penulis buku best seller. Maka Anda wajib belajar jurnalistik. Dilanjut dengan menulis buku. Mencoba untuk memasukkan naskah, dan belajar teknik penjualan best seller. Itu semua adalah anak tangga yang perlu dilalui, jika Anda ingin menjadi penulis best seller.

Lalu, apa yg terjadi jika kita tidak konsisten? Apa yang terjadi jika kita berhenti di tengah tangga?

Ketahuilah, hal ini banyak terjadi. Tidak banyak orang yang mampu bertahan belajar untuk konsisten. Malah, saat kita lelah dan jenuh, kadangkala kita merasa impian terlalu tinggi. Padahal problemnya bukan disana. Masalahnya ada pada kita. Ya, kitalah yang tidak konsisten dan tidak sabar menapaki anak tangganya.

Belajar itu dari ayunan hingga ke liang lahat. Dalam kehidupan, pembelajaran itu tak pernah berhenti, tak pernah stop begitu saja. Demikian pula belajar untuk konsisten. Proses menapaki konsistensi tidak bisa dihitung dalam jam, hari atau minggu. Masih ingat brand yang saya sebut di atas? Aqua, Toyota dan Indomie telah memiliki great market karena konsistensi yang dibangun selama puluhan tahun. Mereka sudah sampai ke lantai 2. Mereka telah sampai di lantai atas. Tinggal menjaga ritme nya saja.

Pages: 1 2

TAGS > , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Post a comment