BLOG

Awas Kondom

Meski pekan kondom nasional dibatalkan, ternyata sampai sekarang hal ini jadi kontroversi. Bagi saya ada atau tidaknya pekan kondom harusnya membuat kita berpikir jernih, bahwa negeri ini sudah mulai jauh dari Tuhan. Baik secara individu, masyarakat maupun pemerintah. Hendaknya kita menjadikan agama dan Tuhan sebagai solusi terbaik perbaikan karakter manusia. Karena itulah solusi sejati.

Selain itu, alat kontrasepsi seperti kondom, hendaknya memang dipakai oleh mereka yang benar-benar sah sebagai suami istri. Bukan yang lain. Langgengnya hubungan suami istri, pastinya didukung oleh komunikasi dan saling pengertian.

Alkisah, di malam hari, seorang suami sedang asyik menyaksikan debat seputar pekan nasional kondom di televisi. Saking asyiknya, permintaaan sang istri ditanggapi dengan sekenanya.

Istri: “Mas, tolongin aku dong di dapur, elpijinya habis nih.”

Suami: “Emangnya aku tukang elpiji.” (menjawab dengan enteng)

Dengan cemberut sang istri kemudian, melanjutkan aktifitasnya.

Istri: “Mas, lampunya putus nih, bisa minta tolong gantikan lampunya? Aku ga bisa nyuci baju kalau gelap begini.”

Suami: “Emangnya aku tukang lampu.”

Lagi-lagi suami mengecewakan sang istri.

Istri: “Maaaas, air pam-nya macet. Keran di atas bak mandi ga bisa diputer nih. Benerin dong.”

Suami: “Emangnya aku tukang ledeng.”

Pages: 1 2

TAGS > , , ,

Post a comment